SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

PERINGATAN HUT TAGANA KE-19 TAHUN 2023
TINGKAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(Last Updated On: 21 March 2023)
Dokumentasi oleh Dinas Sosial DIY

Puncak kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Tagana ke-19 Tahun 2023 tingkat DIY berlangsung meriah di Pantai Krakal, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Sabtu 18 Maret 2023. Sebanyak 350 personil Tagana hadir mengikuti rangkaian kegiatan yang diawali dengan Santi Aji, dilanjutkan Apel Siaga, Simulasi/Parade re-Launching Lansia Siaga Bencana (Lansiagana) bersama Tagana, Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Difagana yang mempraktekkan distribusi logistik di lokasi yang terisolir banjir, dengan menggunakan teknik Horisontal Rescue. Peringatan yang mengambil tema “Urip Iku Urup” memiliki makna bahwa Tagana sebagai garda depan penanggulangan bencana, diharapkan selalu menebarkan cahaya kebaikan dan jiwa yang menyalakan hidup orang lain. Tagana harus mampu bersikap proaktif untuk menebar kebaikan dalam situasi dan kondisi di tengah kebencanaan sekali pun. Itulah makna hidup yang sesungguhnya dan manusia yang terbaik adalah yang bermanfaat untuk sesamanya.

Hadir mewakili Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI, yaitu Plt Direktur PSKBA Adrianus Alla, saat memberikan santi aji menyampaikan terima kasih atas partisipasi Tagana DIY selama 12 hari untuk penanganan gempa Cianjur, Jawa Barat. Dirinya meminta agar Tagana selalu hadir ditengah masyarakat, dengan mengedepankan kecepatan tindakan secara terukur dan pertimbangan yang matang, jangan sampai warga terdampak bencana luput dari perhatian dan tidak tertangani. Ia juga berpesan agar Tagana selalu jaga kekompakan dengan berprinsip pada satu komando, satu aturan, satu kesatuan. Selanjutnya Pembina Kehormatan Tagana DIY, KPH Notonegoro dalam santi ajinya mengajak Tagana menjadi penghubung dan perekat masyarakat, tidak perlu merasa benderanya paling tinggi, dan menganggap paling dominan, serta merasa unggul. Namun sebagai Tagana harus berfikir bahwa keberadaan kita tidak sendiri, masih banyak elemen lain yang berkiprah, siapapun bisa digandeng, dirangkul, bukan aku yang maju, tapi kita yang maju bersama, tegasnya. Pada usia Tagana yang ke-19, merupakan usia yang matang untuk menghadapi setiap dinamika, tantangan profesionlisme, dengan beragam pola penanganan dalam merespon anomali bencana. Momentum peringatan HUT Tagana menjadi ajang konsolidasi, tukar informasi, refleksi diri serta upaya membangun jiwa korsa dan peningkatan silahturahmi antara Tagana yang hadir pada saat ini, imbuhnya.

Endang Patmintarsih, SH, M.Si selaku Kepala Dinas Sosial DIY yang merupakan Pembina Utama Tagana DIY menuturkan bahwa rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Tagana ke-19, ditanggal 13 Maret 2023, telah dilaksanakan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) di SDN Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul serta 14 lokasi sekolah lainnya. Tagana Masuk Sekolah merupakan kegiatan membangun kesiapsaiagaan siswa terhadap bencana di lingkungan sekolah dengan pengenalan jenis bencana, pengenalan Tagana sebagai gugus tugas penanggulangan bencana, pengenalan cara perlindungan dan evakuasi yang efektif serta tepat. Dengan demikian, kita harapkan masyarakat Gunungkidul mulai dari usia muda hingga lanjut usia memiliki penguatan kapasitas penanggulangan kebencanaan yang memadai dan siap menjadi wilayah tangguh bencana. Selain melaksanakan TMS di 15 lokasi, sebagai rangkaian HUT Tagana ke-19, pada hari Jum’at, 17 Maret 2023, Dinas Sosial bersama Tagana se DIY melaksanakan kegiatan Tagana Menjaga Alam (TMA) berupa bersih-bersih di Kawasan Pantai Wisata Krakal. Menurutnya hari ini, pada peringatan HUT, di luncurkan kembali Lansia Siaga Bencana (Lansiagana) yang pada momentum perayaan Hari Lanjut Usia Nasional di Lapangan Paskhas Angkatan Udara Tahun 2018 Dinas Sosial DIY memberikan perhatian terhadap anggota Tagana Lanjut Usia, dengan menginisiasi pembentukan Lansia Siaga Bencana (Lansiagana) sebagai wadah berkarya untuk upaya penanggulangan bencana yang lebih adaptif dan bermartabat, pungkasnya.

Bara yang tak pernah padam yang dimiliki Lansiagana menjadi teladan dan menorehkan semangat pada anggota Tagana lainnya, khususnya di Gunungkidul, selain mereka terdiri dari anggota Tagana yang lanjut usia, terdapat juga anggota kehormatan yang merupakan pensiunan dari Instansi/Dinas Sosial yang membidangi Bencana, yang hingga saat ini mereka masih rutin melaksanakan piket di markas dan berkumpul untuk merumuskan tindakan terukur dalam mendukung pada upaya semua fase penanggulangan bencana, utamanya membangun kesiapsiagaan masyarakat, pendampingan psikososial pada penanganan tanggap darurat di Klaster Pengungsian Perlindungan dan logistik, serta mendukung upaya pulih dan bangkit dari dampak bencana dengan pola penanganan khusus bagi lansia.

Sementara itu pada amanat apelnya, Bupati Gunungkidul yang diwakili Sekretaris Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Tagana yang telah menjadi mitra andalan pemerintah dan masyarakat, sekaligus bersinergi dengan komponen lain dalam penanggulangan bencana. Wilayah DIY, khususnya Kabupaten Gunungkidul memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana alam, kondisi geografis yang beraneka ragam merupakan sebuah kekayaan, karena memilki potensi wisata yang tinggi, namun juga memiliki potensi tersendiri terhadap bencana. Fenomena alam yang terjadi, mengingatkan kita untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat terhadap segala kemungkinan ancaman dan dampak bencana. Maka dari itu sebagai bentuk antisipasi, masyarakat harus mempunyai kesiapsiagaan dan tingkat kewaspadaan yang baik. Upaya menumbuhkan kewaspadaan ini membutuhkan proses pembelajaran, pembiasaan dan diharapkan masyarakat semakin paham dan sadar mengambil tindakan yang tepat ketika bencana terjadi. Kehadiran Tagana yang tersebar di 18 Kapanewon dan 144 Kalurahan, diakui memberi kontribusi yang sangat besar bagi pemerintah dan masyarakat di Gunungkidul, yang dapat diandalkan sewaktu-waktu. Karya ini merupakan bentuk nyata atas upaya Tagana dalam menghadapi bencana, baik di Gunungkidul maupun ditempat lain. Ia berharap Tagana semakin menguatkan daya tanggap dan komitmennya untuk pengabdian kepada masyarakat terhadap penanggulangan bencana.

Usai amanat, dilanjutkan pemotongan tumpeng, sebagai simbol ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME dan harmoni kepada semesta.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama antara Pembina, dengan Tagana, KSB, dan Sahabat Tagana.

Selamat Ulang Tahun Tagana ke-19, semoga Tagana menjadi pioner ketangguhan masyarakat DIY dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana.

=================
AC

375450cookie-checkPERINGATAN HUT TAGANA KE-19 TAHUN 2023
TINGKAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tentang penulis