SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

Upaya Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penanganan Pengungsi Merapi

(Last Updated On: 30 November 2020)
Dinas Sosial DIY bersama Tagana saat menyampaikan materi terkait upaya merespon kenaikan aktivitas Merapi di tengah kondisi Pandemi Covid-19

Pemerintah Daerah Provinsi DIY melalui Dinas Sosial melayani pengungsi erupsi Gunung Merapi di Sleman. Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial DIY, Sigit Alfianto, mengatakan bahwa pemerintah memiliki tugas dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial korban bencana alam dan sosial.

“Tugas kami menyiapkan kebutuhan korban bencana mulai dari makanan, shelter dan akses lainnya yang menjadi hak korban bencana selama mengungsi dalam hal ini pengungsi Merapi,” katanya dalam Talkshow di 101,3 Starjogja FM Rabu (25/11/2020). Sigit mengatakan pihaknya sudah belajar dari peristiwa alam di tahun 2006 dan tahun 2010 lalu. Sehingga pelayanan ke pengungsi jauh lebih matang seperti yang dilakukan saat ini.

Sigit menjelaskan sejak 5 November 2020 status Merapi naik dan Bupati Sleman menetapkan status tanggap darurat pihaknya langsung menyiapkan shelter, dapur umum dan layanan psikososial. “Saat ini kami sama membuka dapur umum di dua titik di posko utama untuk petugas dan di Glagah Harjo untuk petugas dan pengungsi kita ada 80 orang Tagana,” katanya. “Permakanan kita sajikan tiga kali sehari, sandang, kasur matras, selimut toiletris, juga shelter atau tenda, kami dapat tenda yang sudah bersekat untuk penanggunalangan Covid-19 di Glagah Harjo, Cangkringan Sleman,” katanya.

Kepala Posko Tagana DIY, Winarto, mengatakan saat ini pihaknya memastikan penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian. Selain itu, Tagana juga melibatkan partisipasi aktif pengungsi dalam kegiatan sehari-hari. “Saat di pengungsian warga dilibatkan dalam kegiatan di pengungsian. Kita melibatkan ibu-ibu dalam menyiapkan menu masak hari ini,” katanya.

Budi Utomo Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) DIY menambahkan Tagana sudah siap bertugas sejak ada pengungsian didirikan. Mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi selain juga ada pendataan dilakukan setiap hari. “Shelter sekarang baru dihuni oleh kelompok rentan dan belum terlalu banyak. Kekurangan belum terasa. Prokes tetap dijalankan dengan pemasangan 5 tempat cuci tangan di depan barak. Selain itu kita ada barak bersekat juga,” katanya.

Artikel ini telah tayang di starjogja.com dengan judul Dinsos DIY dan Tagana Layani Pengungsi Merapi Sesuai Prokes

82860cookie-checkUpaya Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penanganan Pengungsi Merapi

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu 77 − 68 =