STUDI TIRU BRSPA DIY KE PPSA WORO WILOSO SALATIGA
Sabtu, 4 November 2023, Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (BRSPA) Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan kegiatan studi tiru ke Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) “Woro Wiloso” Salatiga. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari Pegawai dan P3K DIY BRSPA, Cleaning Service dan Security dalam memberikan Pelayanan Sosial kepada Anak Asuh. Kegiatan ini juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana Pelayanan sosial yang dilakukan oleh PPSA Woro Wiloso dalam penanganan permasalahan anak-anak yang bermasalah sosial yang dapat ditiru dan diimplementasikan di BRSPA.
Kehadiran Rombongan dari BRSPA disambut sangat baik oleh PPSA Woro Wiloso. Dalam kegiatan tersebut hadir perwakilan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Ibu Woro Heriningtyas dan Ibu Eri serta Kepala PPSA Woro Wiloso, Bapak Suyanto beserta jajarannya. Ibu Woro menyampaikan bahwa di Jawa Tengah memiliki lebih dari 700 LKS yang menangani berbagai masalah sosial yang ada di Provinsi Jawa Tengah sedangkan Panti yang menangani masalah anak ada 14 Panti.
Bapak Suyanto, selaku Kepala PPSA Woro Wiloso juga menyampaikan paparannya tentang persyaratan anak masuk panti, Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Pelayanan agama, pengisian waktu luang bagi anak dan kendala-kendala yang terjadi selama memberikan Pelayanan kepada anak asuh. Kata kuncinya dalam memberikan Pelayanan sosial adalah menjadikan anak asuh sebagai bagian dari keluarganya sehingga Pelayanan yang diberikan benar-benar dilakukan secara Ikhlas dan professional.
Kepala BRSPA, Suparmin, MPSSp merasa merasa terkesan dengan cerita dari pengurus PPSA Woro Wiloso Salatiga yang menceritakan anak asuh mereka yang memiliki semangat tinggi bersekolah. Anak – anak PPSA Woro Wiloso usia remaja rela berjalan jauh dari sekolah mereka yang berjarak kurang lebih 5 km dari Panti. Hal itu dilakukan ketika angkutan umum terbatas dan tidak ada jalur langsung yang menghubungkan Antara Panti Woro Wiloso dengan sekolah mereka. Kadang ketika hujan, pekerja sosial ataupun petugas panti harus menjemput anak-anak menggunakan motor, karena tidak ada mobil operasional yang digunakan untuk antar jemput anak. “Semangat ini perlu dicontoh dan dijadikan motivasi bagi anak-anak asuh kita di BRSPA,” kata Suparmin MPSSp. Hal tersebut disampaikan Bapak Suparmin MPSSp bersama dengan rombongan pegawai BRSPA dalam acara studi tiru BRSPA ke PPSA Woro Wiloso Salatiga,
Meski dalam terbatasan, anak anak asuh di PPSA Woro Wiloso mampu berkarya dengan membuat olahan coklat tempe dan dawet kelor. Dua olahan ini dipamerkan dan dijual dalam kunjungan BRSPA ke PPSA Woro Wiloso. Dalam kunjungan tersebut, pegawai BRSPA berkesempatan bertukar pengalaman mengenai administrasi dan teknis pelayanan anak asuh dengan pegawai PPSA Woro Wiloso. Setelah pertemuan resmi rombongan diajak oleh pengurus PPSA Woro Wiloso untuk berkeliling meninjau area lokasi di PPSA Woro Wiloso sebelum akhirnya berpamitan. ( Intan Ariyani Yestika Putri)