SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

Pengukuhan DIFAGANA

(Last Updated On: 4 May 2019)

Padamu Negeri, Kami Berjanji

Padamu Negeri, Kami Berbakti

Padamu Negeri, Kami Mengabdi

Bagimu Negeri, Jiwa Raga Kami

Inilah bait-bait lagu yang bergemuruh menghentak riuh pesona menjelang senja, di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) Pundong Bantul pada Minggu, 28 April 2019. Sungguh menggema dalam sanubari dan terasa sekali nuansa patriotiknya saat lagu Bagimu Negeri ini di nyanyikan secara serentak dan penuh penghayatan oleh para peserta dan tamu undangan yang hadir dalam Pengukuhan Difabel Siaga Bencana (DIFAGANA).

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial DIY (Ibu Peni Sumarwati, S.Psi) dalam laporan penyelenggara Pelatihan dan Pembentukan DIFAGANA Tahun 2019,  bahwa kegiatan ini dilaksanakan mulai hari Sabtu 27 April 2019 dan berakhir sore hari Minggu 28 April 2019. Diikuti oleh 75 personil yang berasal dari utusan lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat penyandang disabilitas di lima Kabupaten/Kota se-DIY. Tujuan daripada kegiatan ini, adalah sebagai upaya pemahaman secara berjenjang tentang penanggulangan bencana di klaster Pengungsian dan Perlindungan Sosial, meliputi pengetahuan tentang Shelter, Dapur Umum Lapangan dan Layanan Dukungan Psikososial, melalui metode pembelajaran di dalam serta diluar kelas dengan pemateri dari Humanity Inclusion dan TAGANA.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Balai BRTPD (Bapak Sigit Alifianto, SE.MM) yang sedari awal Pembukaan dan Penutupan senantiasa mendampingi serta memberikan perhatian berlangsungnya kegiatan ini, juga Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DIY (Bapak Pramujaya Hadi Prianto, Msi), Kepala Seksi Penanganan Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial (Bapak Ir Baried Wibawa) bersama dengan para Kepala Dinas Sosial kab/kota dan Ketua FK TAGANA Kabupaten/Kota se-DIY yang mewakilkan kepada Pembina TAGANA, beserta Jajaran Pengurus Harian TAGANA.

Dalam Amanahnya selesai mengukuhkan personil DIFAGANA, Kepala Dinas Sosial DIY (Bapak Drs. Untung Sukaryadi, MM) menyampaikan, DIFAGANA merupakan sahabat TAGANA, untuk itu kehadirannya merupakan berkah, ibarat seorang sahabat yang senantiasa mendampingi dan mendukung, dalam hal ini TAGANA yang merupakan gugus tugas terdepan penanggulangan bencana alam di Dinas Sosial DIY. DIFAGANA yang hari ini kita Kukuhkan adalah angkatan kedua, setelah pada tahun 2017 untuk pertama kali dikukuhkan dan satu-satunya yang ada di Indonesia, sementara ini. Mereka dibekali dengan suatu kompetensi khusus penanganan bencana tentang hunian sementara dalam pengungsian (Shelter) dan Dapur Umum Lapangan serta suatu Dukungan Psikososial bagi para penyintas/korban terdampak bencana alam.

Saya sebagai Kepala Dinas Sosial DIY, memerintahkan setiap Kampung Siaga Bencana (KSB) yang merupakan mitra TAGANA, nantinya ada DIFAGANAnya yang menjadi satu bagian yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam penanggulangan bencana. Adanya Sekretariat Bersama Relawan Kebencanaan Gerbang Praja  “sithik edhing” dengan semangat kebersamaan serta kegotongroyongan, di masing-masing posko TAGANA Kabupaten/Kota  nantinya bisa mempermudah menjalin komunikasi dan koordinasi antara mitra dengan sahabat TAGANA ini.

Bahkan untuk menyambut adanya Bandara baru bartaraf internasional di Kulon Progo, saya mencoba berdikusi agar kita bisa mendirikan Difaresto, yang mana ini merupakan sebuah restoran dengan manajemen tata kelolanya serta pelayanannya ramah Difabel. Ungkap beliau yang langsung mendapat tepuk tangan dari hadirin.

Senjutnya, beliau menuturkan Kami sedang mencari konsep yang tepat, bagaimana nanti penyandang disabilitas netra bisa terakomodir dalam DIFAGANA, bukan karena tidak memiliki kompetensi, namun bagaimana agar tidak membahayakan personil itu sendiri. Dulu saat saya di Dinas Tenaga Kerja, saya pernah menanyakan kepada para perusahaan, kenapa mereka belum bisa menerima pegawai difabel, ternyata jawabannya adalah alasan faktor keselamatan, bukan karena kemampuan difabel. Inilah yang menjadi tekad dalam diri saya, bahwa kita tidak perlu di kasihani. Karena pada esensinya orang yang dikasihani dianggap lemah dan saya melihat serta menganalisa dengan teori apapun, bahwa teman-teman ini tidak ada yang lemah, hanya belum ada kesempatan mengaktualisasi diri. Saya yakin bahwa DIFAGANA mempunyai kesempatan dan kemampuan yang sama untuk membangun Yogyakarta yang istimewa ini dalam bidang penanggulangan bencana. Akhirnya saya ucapkan selamat, atas dikukuhkannya DIFAGANA angkatan kedua, terima kasih Pak Sigit, Pak Baried dan jajarannya, anak-anaku TAGANA, serta para pengurus DIFAGANA. Semoga apa yang kita ikhtiarkan mendapat Ridho Tuhan YME.

==============

laporan pertanggung jawaban kegiatan oleh kepala seksi penanganan korban bencana alam dan bencana sosial
pengukuhan simbolik dengen pemakaian pin kepada anggota Difagana oleh Kepala Bidang Perlindungan dan jaminan sosial
praktek mendirikan shelter
Kepala Dinas Sosial DIY, Drs, Untung Sukaryadi, MM dalam sambutan dan pengarahannya
53650cookie-checkPengukuhan DIFAGANA

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu − 1 = 1