SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

KISAH PETUGAS CAMP ASSESSMENT DINAS SOSIAL DIY : RAWAT ODGJ DENGAN PENUH KEIKHLASAN

(Last Updated On: 18 August 2023)

Suharto (56) memegang kepala kliennya dengan perlahan. Alat cukur di tangan kirinya dijalankan perlahan memotong rambut-rambut klien yang mulai tumbuh.

“Kalau dia sukanya botak, mbak,” ucap Suharto sembari tersenyum, Selasa (15/8/2023).

Suharto merupakan salah satu pelayan klien di Camp Assesment Dinas Sosial DI Yogyakarta yang berada di Mergangsan, Kota Yogyakarta. Setiap hari, dia mengurusi para klien yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ada di camp tersebut. Banyak suka duka yang telah dia lalui selama delapan tahun bekerja di tempat tersebut.

“Ya, gak semua orang yang masuk ke camp assesment ini sehat. Kita semua tidak tahu riwayat penyakitnya apa,” jelas Suharto.

Siapapun yang dibawa ke camp assesment, mau tidak mau, harus dia layani, termasuk memandikan, mencukur rambut hingga membersihkan barak. Tidak semua orang yang ada di camp assesment itu juga bisa mandi. Kadangkala, mereka memilih tidak kena air daripada harus membersihkan badan.

“Makanya, cara kami persuasif. Diajak ngobrol. Nanti mereka paham, kita temannya,” tambah Suharto.

Kerjaan Suharto juga tidak terbatas pada urusan kebersihan klien dan bangunan. Dia juga acapkali mengamankan pasien yang mencoba untuk melarikan diri dari camp. Suharto pun memiliki trik khusus untuk menangani ODGJ yang melarikan diri dari camp ini. Dia tidak serta merta langsung memaksa klien yang lari untuk kembali. Namun dia mengajak kliennya dengan cara yang persuasif.

“Kalau mereka lari, ya biarkan saja. Nanti, saya ikuti dari belakang, naik motor terus saya tanya, sudah makan belum, sebutkan kesukaannya apa, diajak pulang. Misal ‘aku punya cabe banyak lho di belakang. Yok pulang dulu,’. Nah, nanti dia pulang ikut saya,” katanya. “Tapi, setelah diming-imingi, ya dikasih beneran. Mereka akan ingat kalau tidak dikasih dan gak percaya dengan kita,” tambah dia sambil tertawa.

Penghuni camp assesment Dinas Sosial DIY itu mendapatkan fasilitas yang lengkap, termasuk tempat tidur hingga makan tiga kali sehari. Bagi warga lanjut usia (lansia) yang memiliki riwayat sakit, mereka diberi bangsal bed rest yang berisi delapan tempat tidur dalam satu kamar. Namun, bagi mereka yang masih bisa beraktivitas, mereka mengikuti sejumlah agenda, seperti senam pagi, membersihkan piring hingga kajian agama.

“Dulu ada yang sering marah-marah juga, tapi sekarang sudah gak, sudah bisa diajak ngobrol. Kadang sering guyon. Mereka sudah menganggap kita sebagai teman,” terangnya.

Ikhlas Bekerja

Suharto tak menuntut banyak dari pekerjaannya. Dia berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) DIY yang baru diangkat pada tahun 2020. Dia mulai bekerja pukul 06:30-13:30 WIB dan terkadang lebih waktu apabila ada petugas yang mengantarkan orang-orang dari jalanan.

“Ya kadang Satpol PP mengantarkan orang dari jalanan setelah jam saya kerja, tapi kan bukan berarti saya lepas tangan. Ya diterima saja, harus ikhlas lahir batin. Kalau tidak, nanti kelihatan di pekerjaannya. Kasihan mereka juga tidak terurus,” ungkap Suharto.

Di tengah-tengah wawancara, muncul sesosok pemuda yang kerap disapa Ris. Dia bertanya, dimanakah sang pengacara. Ternyata, setelah kebingungan sekian menit, yang dimaksud adalah pewawancara. Ris ingin menceritakan kisahnya berada di Camp Assesment tersebut.

“Kalau saya senang di sini, tapi ingin pulang, tapi harus tunggu satu bulan lagi,” beber dia.

“Kalau di sini enak, saya makan enak tadi pagi. Nanti terus tunggu makan dzuhur, terus ngaso dan makan lagi,” kata Ris yang mengaku telah menyelesaikan pekerjaan mencuci piring.

Suharto pun tersenyum mendengar pernyataan Ris. Ris adalah salah satu orang di camp tersebut yang bisa diajak ngobrol, meski terkadang dia pelupa.

Suharto pun melanjutkan giatnya membersihkan maupun berkomunikasi dengan klien yang ada.

“Kerjaan saya begini saja, yang pasti jalaninya senang. Asal tahu kuncinya, ikhlas dan memang tulus bantu mereka,” tutup dia.

Rehabilitasi Sosial Dasar

Para klien tidak selamanya berada di camp assessment Dissos DIY. Mereka hanya menjalani rehabilitasi sosial dasar untuk sementara waktu.

“Teman-teman yang hidup di jalan, bahasanya begitu, dikirim ke camp assessment karena hidup di jalan itu membahayakan diri sendiri,” jelas Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) DIY, Budhi Wibowo.

Dinas Sosial DIY, bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY akan menjangkau mereka dan membawanya ke camp. Di camp, mereka diberi pemahaman norma masyarakat, bimbingan keagamaan, termasuk penyediaan kebutuhan dasar, makan, minum, sandang dan papan. Setelah pendampingan masalahnya selesai, mereka bisa dikembalikan ke daerah asal sesuai identitas. Lama mereka berada di camp assessment bisa mencapai 14 hari hingga tiga bulan.

“Bahkan ada yang dipulangkan ke luar Jawa, berjejaring dengan instansi dan lembaga lain,” tuturnya.

Berikutnya, jika tidak memungkinkan dikembalikan ke daerah asal, klien akan dirujuk untuk mendapatkan pelayanan berikutnya.

“Bisa jadi, mereka dipindahkan ke balai atau panti yang bisa memberi layanan pemenuhan kebutuhan dasar dan lanjutan, misal ke balai BRSBKL atau yang lanjut usia, bisa ke BPSTW, yang anak ke balai lain untuk pemenuhan pendidikan,” terang dia.

BRSBKL adalah Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras. Sementara, BPSTW adalah Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha. Untuk pelayanan lanjutan, bisa bekerja sama dengan balai Kementerian Sosial (Kemensos).

“Camp assessment selalu membuka diri dengan solusi, kritikan apapun dari masyarakat. Yuk kita cari solusi dari permasalahan di masyarakat ini bagaimana,” tutupnya. (ard)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Pelayan Klien Camp Assessment Dinas Sosial DIY, Rawat ODGJ dengan Penuh Keiklasan, https://jogja.tribunnews.com/2023/08/18/kisah-pelayan-klien-camp-assessment-dinas-sosial-diy-rawat-odgj-dengan-penuh-keiklasan?page=2.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti

381000cookie-checkKISAH PETUGAS CAMP ASSESSMENT DINAS SOSIAL DIY : RAWAT ODGJ DENGAN PENUH KEIKHLASAN

Tentang penulis