Kadissos: Sederhanakan Proses, Maksimalkan Informasi
Salah satu daya dukung dalam penanggulangan bencana, adalah logistik. Demikian kalimat yang mengawali pengarahan Kepala Dinas Sosial DIY, di hadapan para peserta Penyusunan Laporan Logistik Semester II Tahun 2018, di Hotel Kalya, Jln Gedongkuning Selatan No 118 Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung dari hari Rabu 12 Desember s/d Kamis 13 Desember 2018, diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari para Petugas Gudang Logistik Bencana di Dinas Sosial Provinsi, Petugas Kabupaten/Kota, Pengelola Program, Petugas BMN, dan Petugas SAIBA Satker 05. Hadir menjadi narasumber dari Kementerian Sosial RI, yaitu Bapak Iskandar Zulkarnain (bang Ucok) yang menyampaikan tentang Kebijakan Kementerian Sosial menyangkut tata kelola logistik bencana alam. Sedangkan untuk kebijakan di daerah, disampaikan oleh Bapak Sigit Alifianto, SE, MM selaku Plt. Kabid Banjamsos Dinas Sosial DIY. Mengenai pengelolaan logistik di lumbung sosial KSB secara khusus di sampaikan oleh Ketua FK Tim KSB DIY, Bapak Sumarno. Selain pemaparan materi, laporan dari Kabupaten/Kota disampaikan untuk diinput oleh petugas SIMLOG, Sdr. Nurcahyo Ari Wibowo, SH.
Lebih lanjut Kepala Dinas Sosial DIY menegaskan pula bahwa petugas logistik harus memanajemen barang yang ada di gudang dengan sehat. Artinya ada perawatan dan perhatian yang menyeluruh, juga di perlukan evaluasi sebagai perbaikan-perbaikan.
“Karena kita menyandang predikat yang baik, dalam penatausahaan logistik maka hal ini menjadikan tanggung jawab kita sebenarnya sedang di mulai dan kita tidak boleh berpuas diri. Tanggung jawab menjaga integritas, kebersamaan, tunjukkan inovasi, banyaklah belajar, pahami dan hayati tugas. Sehingga kalau tanggung jawab ini sudah kita jalankan, pasti hal positif lainnya akan mengikuti, tergerak untuk menjadi baik. Tampilkan data informasi kita sebaik-baiknya, karena masyarakat perlu mengetahui untuk mengaksesnya. Menyederhanakan proses, memaksimalkan informasi. Kedepan semoga bagi tim logistik memiliki tanda khusus di seragamnya, untuk memudahkan membedakan kapasitas dengan tim lainnya,” demikian penuturan beliau. (SA)
Tentang penulis
