SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

‘Gerbangpraja’ Bersama Ponpes Al Furqon Bongoskenti dan Ponpes Al Furqon

(Last Updated On: 19 January 2020)

Daerah Istimewa Yogyarta sebagai sebuah daerah tujuan pendidikan, tujuan wisata dan kebudayaan sehingga menjadi tempat pertemuan berbagai budaya, agama dan ras daerah yang menjunjung tinggi dan hidup dalam pruralisme/ kebhinekaan, Dinas Sosial bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan melalui dana Keistimewaan melaksanakan kegiatan Saresehan dan Pentas Seni Program Restorasi sosial dengan tema: “Gerakan Bangga Penggunaan Aksara Jawa” atau “GERBANGPRAJA” nggugah rasa Sithik Edhing Lumantar Aksara ini, dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya, dalam hal ini aksara Jawa, guna membentuk nilai dan tatanan kehidupan masyarakat yang guyub-rukun serta membangun generasi muda modern yang njawani dalam memperteguh kebhinekaan serta tertanamnya rasa bangga terhadap aksara jawa.

Sesungguhnya bahasa lebih dari sekadar alat komunikasi, Tetapi juga nilai-nilai, keyakinan dan identitas kita yang tertanam dalam bahasa. Melalui bahasa, manusia mentransmisikan pengalaman, tradisi, dan pengetahuan. Keragaman bahasa mencerminkan kekayaan imajinasi dan cara hidup kita yang mungkin tak pernah terbayangkan. Adapun penggunaan AKSARA JAWA, Dinas Sosial DIY melalui sarasehan Gerbangpraja mempunyai tujuan
• pertama, semangat keistimewaan Yogyakarta agar bisa dirasakan oleh semua pihak dalam aspek membangkitkan kembali kebanggaan milik kita
• Kedua, aksara membangun perdamaian dan karakter bangsa
• Ketiga, aksara merupakan identitas sosiokultural suatu bangsa.
• Keempat, aksara merupakan simbol perekat dan pemerkuat nasionalisme contohnya Jepang, Korea, Cina.

Tahun 2020 Dinas Sosial melaksanakan restorasi sosial di 56 titik pada Desa Budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta juga komunitas, masyarakat desa yang mengusulkan kegiatan tersebut dan kegiatan tersebut telah di laksanakan di Ponpes Al Furqon Bongoskenti, Mertigading, Sanden, Bantul pada tanggal 15 Januari dengan menghadirkan Narasumber Drs. Untung Sukaryadi, MM sebagai keynote speaker juga narasumber lain Ki. Sutikno, KH. Muhammad Irfan Chalimy. S.Pd.I, KH Abdul Muhaimin Kotagede di ponpes Al Furqon Sanden.

Sedangkan di Ponpes Sunni Darussalam Maguwoharjo, depok, Sleman dilaksanakan pada tanggal 16 Januari dengan Drs. Untung Sukaryadi, MM sebagai keynote speaker dan sebagai narasumber Ki. Sutikno, Dr. KH. Ahmad Fatah, M.Ag.
Dinas Sosial berharap di semua lini sosial dengan program restorasi sosial dengan tema: “Nggugah roso sithik edhing lumantar Aksara” dapat merefleksikan sebuah sikap – dalam tradisi cultural Jawa yakni; teposeliro, dimana dalam bahasa sehari – hari kita menyebutnya sithik eding (kesediaan untuk berbagi rasa & ruang), yang saat ini terasa hampir dilupakan.(*)


70530cookie-check‘Gerbangpraja’ Bersama Ponpes Al Furqon Bongoskenti dan Ponpes Al Furqon

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu 16 − 13 =