SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI
(Last Updated On: 5 December 2019)

Gunungkidul, 2 Desember 2019Menyambut peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun 2019, Dinas Sosial DIY telah melaksanakan serangkaian kegiatan, salahsatunya Pagelaran Wayang Cakruk sebagai media penyuluhan sosial. Ki Marno Purbo Carito, dalang wayang cakruk dari Gari, Gunungkidul, mbabar lakon “Disabilitas Bukan Pembatas”. Acara yang dihadiri oleh unsur TKSK dan Penyuluh Sosial Masyarakat dimulai pukul 20.00 s.d 00.00 WIB. Puluhan tamu undangan hadir diantara para penonton. Kepala Dinas Sosial DIY berserta jajaran, Danramil Playen, Kapolsek Playen juga menjadi bagian dari acara tersebut.
Selain tontonan, tuntunan yang ingin disampaikan dalam pesan moral adalah memberikan pemahaman kepada penonton, bahwa disabilitas bukan pembatas. Mereka sama seperti kita bahkan dalam kondisi tertentu bisa saja lebih dari kita. Mereka bisa berkreasi, berkarya, bekerja dan berinovasi dengan hati. Semua dikemas dengan menarik, unsur humor yang membuat masyarakat tetap antusias tetapi tidak melupakan esensi dari inti materi yang diberikan.
Kepala Dinas Sosial Kab. Gunungkidul Siwi Iriyanti menyampaikan bahwa “HDI menjadi komitmen pemerintah untuk memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas”. Sedangkan Ketua Panitia Peringatan HDI 2019 DIY, Sigit Alifianto, dalam prakata, mengawali pementasan manyampaikan terima kasih atas kerjasama berbagai pihak dan berharap bahwa peringatan HDI 2019 menjadi penyemangat untuk seluruh lapisan masyarakat pada umumnya dan penyandang disabilitas pada khususnya.
Sampai larut malam, penonton tidak beringsut dari tempat duduknya. Mereka seolah telah menjadi bagian dari alur pertunjukkan. Apalagi ketiga memasuki sesi limbukan, seketika suasana menjadi hingar bingar. Dua pelawak kenamaan Baut dan Niken mampu mengusir dinginnya udara malam dengan humor renyah ciri khas mereka berdua.
Slendep, seorang penyandang disabilitas yang ditokohkan dalam lakon wayang cakruk, semula menjadi aib bagi keluarga. Orang tuanya malu jika Slendep keluar rumah. Apalagi dengan kondisi yang dfilami menjadikan Slendep tidak bisa berjalan. Dia harus ngesot atau digendong oleh orang tuanya apabila ingin melakukan aktivitas. Dan hadirlah Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK memberikan informasi bahwa Slendep bisa melakukan pelatihan untuk nmenjadikan dirinya mandiri. “Disabilitas, bukan pembatas”, keluarga, masyarakat turut memiliki andil besar bagi mereka untuk menjalani hidup dengan sejuta mimpi, demikian Ki Marno Purbo Carito menutup pagelaran wayang cakruk.

Sigit Alifianto, SE, MM ketua panitia peringatan HDI
Sambutan Kepala Dinas Sosial Kab. Gunungkidul, Ibu Siwi Iriyanti
68640cookie-checkDisabilitas bukan Pembatas

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu 5 + 3 =