SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI
(Last Updated On: 19 December 2019)

Hari Sosial atau Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) diperingati pada tanggal 20 Desember setiap tahun sebagai rasa syukur dan hormat atas keberhasilan seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam menghadapi ancaman bangsa lain yang ingin menjajah kembali bangsa kita.

Peringatan Hari Sosial atau Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tersebut merupakan upaya untuk mengenang, menghayati dan meneladani semangat persatuan, kesatuan, kegotongroyongan dan kekeluargaan rakyat Indonesia yang secara bahu membahu mengatasi permasalahan dalam mempertahankan kedaulatan bangsa atas pendudukan kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia oleh tentara Belanda pada tahun 1948.

Adapun sejarah lahirnya Hari Sosial yang pada akhirnya berubah menjadi Hari Kebhaktian Sosial, dan berganti lagi menjadi Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional adalah sebagai berikut :

  1. HARI SOSIAL ke I atau pertama kali diperingati pada tanggal 20 Desember 1958 dicetuskan oleh Menteri Sosial, H Moeljadi Djojomartono.
  2. Peringatan yang ke XIX tanggal 20 Desember 1976 oleh Menteri Sosial, HMS Mintardja SH. Nama HARI SOSIAL diubah menjadi HARI KEBAKTIAN SOSIAL.
  3. Dan pada Peringatan yang XXVI tanggal 20 Desember 1983 oleh Menteri Sosial, Nani Soedarsono SH. Nama HARI KEBAKTIAN SOSIAL diubah lagi menjadi HARI KESETIAKAWANAN SOSIAL NASIONAL.

Jiwa dan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, kekeluargaan dan kerelaan berkorban tanpa pamrih yang tumbuh di dalam masyarakat tersebut harus dikembangkan, direvitalisasi, didayagunakan dalam kehidupan berbangsa.

Kebhinnekaan, keberagaman dan perbedaan  dapat menjadi kekuatan yang diwujudkandengan spirit gotong-royong dan gugur gunung dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari. Penegasan demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekda DIY Drs. Kadarmanta Baskara Aji, MM.

Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tingkat DIY yang diikuti oleh 2.500 peserta tersebut diikuti oleh TNI, Polri, ASN, Sat Pol PP serta  berbagai elemen masyarakat lainnya  seperti Tagana, TKSK, FKPPI, PSM DIY, pelajar, mahasiswa, dan relawan. Di bagian lain dalam kesempatan tersebut Gubernur DIY menyatakan bahwa Sejarah Kesetiakawanan Nasional tidak bisa dipisahkan dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terjadi di antara tahun  1945-1948. Menurut Sultan HB X tak dipungkiri, situasi peperangan pada akhirnya mengakibatkan bertambahnya permasalahan sosial pada masyarakat.

Sumber : website Humas Pemda DIY

atas nama Gubernur DIY Sekda DIY  Drs. Kadarmanta Baskara Aji juga menyerahkan  berbagai Penghargaan  bagi Organisasi Sosial, Karangtaruna, PSM, TKSK, dan WKSBM Berprestasi baik tingkat nasional maupun daerah. Hadiah berbagai perlombaan diberikan dalam  rangka memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2019 Tingkat DIY. Pada saat yang sama Kepala Dinas Sosial DIY Drs. Untung Sukaryadi, MM ditetapkan sebagai Pembina TAGANA Tingkat Nasional  mendapatkan Penghargaan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjut Gubernur DIY, Kementerian Sosial RI pada tahun 1949 mengadakan penyuluhan sosial bagi tokoh-tokoh masyarakat, menyelenggarakan kursus bimbingan sosial bagi calon pekerja sosial. Hal ini diharapkan dapat mencetak insan-insan mitra pemerintah dalam menanggulangi dan mengatasi kulminasi permasalahan sosial yang sedang terjadi. Dan 67 tahun kemudian pada Peringatan HKSN 2015 Menteri Sosial mengeluarkan kebijakan Permensos No.10 Tahun 2015 tentang Pedomoman Penyelenggaraan Penguatan Kesetiakawanan Nasional Sosial untuk mempertegas pembudayaan Kesetiakawanan Sosial .

Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengajak seluruh elemen untuk memperingati Hari Kesetiakawanan Nasional Tahun 2019   ini sebagai momentum Restorasi Sosial sebagai bagian dari semangat, upaya dan media untuk menerobos batas perbedaan. Hal tersebut sesuai dengan tagline Peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional Tahun 2019 yaitu Kesetiakawanan Sosial Menembus Batas. Selanjutnya akan  tercapai kohesi sosial yang tampak nyata di masyarakat yang kembali rukun dalam membangun Indonesia bersama-sama.

Restorasi sosial merupakan  konsep nilai-nilai yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di setiap nafas kehidupan insan Indonesia. Kondisi ideal ini sesungguhnya sudah dicanangkan oleh Bapak Bangsa Indonesia atau founding fathers Sukarno-Hatta seperti yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945 alenia ke 4 yang menyiratkan tataran kehidupan yang merdeka, bersatu berdaulat adil dan makmur.

Upacara Peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional Tahun 2019 selain dimeriahkan dengan   Tarian Maumere juga dimeriahkan dengan terjun payung oleh 3 penerjun dari Adiasucipto. Masing masing penerjun membawa Bendera Merah Putih dan dua tagline yaitu Menembus Batas dan Gerbangpraja. Usai upacara dilakukan, upacara peringatan HKSN dilanjutkan dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara dipimpin oleh Kepala Dinas Sosial DIY Drs. H. Untung Sukaryadi, MM. (repost : Humas Pemda DIY)

Sumber : website humas pemda DIY
68920cookie-checkUpacara HKSN tahun 2019

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu 57 − = 51