SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

Bertemu Kembali di Camp Assessment Setelah Dianggap Meninggal 30 Tahun yang Lalu

(Last Updated On: 8 October 2020)

Sudah Tiga Tahun di Camp Assessment

Sebut saja namanya Yanto (bukan nama sebenarnya), seorang laki-laki tanpa identitas yang mengaku berusia 47 tahun terjaring operasi penertiban gelandangan dan pengemis di wilayah Kabupaten Bantul pada tanggal 17 Oktober 2017 lalu. Ia kemudian diserahkan ke Camp Assessment, Dinas Sosial DIY untuk memperoleh rehabilitasi sosial awal. Awal masuk Camp Assessment, tidak banyak informasi yang dapat digali tentang Yanto. Pendamping Camp Assessment pun mengindikasikan bahwa Yanto mengidap gangguan jiwa, sehingga merujuknya ke Psikiater yang ditugaskan di Camp Assessment untuk didiagnosa dan mendapatkan tindak lanjut. Benar saja, bahwa Yanto adalah gelandangan dengan gangguan jiwa ringan yang dikatagorikan ke dalam kelompok gelandangan psikotik.

Tiga tahun sudah, Yanto tinggal di Camp Assessment. Ia mengikuti rangkaian kegiatan baik bimbingan fisik maupun bimbingan psikososial. Selain itu, ia juga rutin mengonsumsi obat dari Psikiater. Perkembangannya pun cukup baik. Padahal, menurut SOP yang berlaku, pelayanan di Camp Assessment seharusnya hanya sampai tiga bulan saja. Camp Assessment mengalami kendala dalam mencari lembaga rujukan rehabilitasi sosial untuk Yanto yang merupakan gelandangan psikotik. Apa lagi, Yanto tidak memiliki identitas dan belum diketahui asal usulnya. Sehingga, terpaksa Yanto dipertahankan untuk tinggal di Camp Assessment yang saat itu sudah dalam kondisi over capacity karena banyaknya klien lain dengan kondisi seperti dirinya.

Selama tiga tahun itu juga pendamping sosial terus mencari informasi tentang siapa sesungguhnya Yanto dan dari mana ia berasal. Sebab, tanpa diketahui asal-usulnya, akan sangat sulit bagi pihak Camp Assessment untuk dapat memulangkan Yanto. Di sisi lain, Yanto adalah klien yang pasif. Ia jarang sekali berkomunikasi. Berbagai cara dilakukan pendamping untuk mengungkap jati diri Yanto termasuk dengan melibatkan Psikolog Camp Assessment. Sampai pada pertengahan bulan September lalu, untuk pertama kalinya Yanto menyampaikan bahwa dirinya berasal dari sebuah wilayah di Jawa Tengah. Yanto kembali mengingat alamatnya. Ia mengaku berasal dari sebuah desa di Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo.

Pendamping sosial Camp Assessment bergegas menelusuri keberadaan alamat tersebut dan memperoleh hasil bahwa alamat yang disampaikan Yanto benar-benar ada di wilayah Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo. Camp Assessment yang memiliki jejaring dengan Dinas Sosial di berbagai Kabupaten/Kota, segera berkomunikasi dengan petugas di Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo. Melalui petugas tersebut, pendamping sosial memperoleh nomor kontak Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kaliwiro. Dari sanalah, pendamping sosial memperoleh banyak informasi tentang Yanto. Salah satu yang mengejutkan, ternyata Yanto telah menghilang sejak 30 tahun yang lalu dari kampung halamannya.

Dikira hanyut dan dianggap meninggal sejak 30 tahun yang lalu.

Tiga puluh tahun yang lalu, Yanto berpamitan pergi ke sungai untuk mandi. Tidak ada yang aneh pada saat Yanto berpamitan. Namun, sampai berjam-jam kemudian, ternyata Yanto tidak kunjung pulang. Pihak keluarga mulai panik. Dengan dibantu warga setempat, pihak keluarga mencari Yanto di sekitar sungai tempat biasa ia mandi. Sepanjang aliran sungai pun sudah ditelusuri, namun sosok Yanto tak kunjung ditemukan. Sampai akhirnya keluarga dan warga yang membantu pun menyerah. Yanto diperkirakan hanyut. Sampai beberapa hari kemudian, tidak ada kabar tentang Yanto. Keluarga pun meyakini bahwa Yanto memang hanyut di sungai dan meninggal dunia walau jenazahnya tidak ditemukan.

Penelusuran Keluarga di Kaliwiro, Wonosobo

Setelah memperoleh nomor kontak TKSK Kaliwiro, pendamping sosial Camp Assessment bergerak cepat dan berkomunikasi secara intensif untuk memastikan bahwa Yanto masih memiliki keluarga di Wonosobo. Keluarganya pun akhirnya ditemukan, sayangnya kedua orang tua Yanto telah meninggal dunia. Saat ini hanya tinggal kakak dan adik Yanto. Menurut TKSK Kaliwiro, awalnya alamat yang disampaikan Yanto ternyata kurang tepat. Desa yang disebutkan, berbeda dengan Desa tempat tinggal keluarganya. Berkat informasi dari warga, TKSK pun dapat menemukan keluarga Yanto tersebut.

TKSK menunjukkan foto yang dikirimkan oleh pendamping sosial Camp Assessment. Pihak keluarga yang awalnya pangling, lambat laun menyadari bahwa laki-laki di dalam foto tersebut adalah keluarga mereka, Yanto yang selama ini dinyatakan hilang dan meninggal dunia 30 tahun yang lalu. Perasaan terkejut dan bahagia membuat pihak keluarga tidak sabar untuk segera mengunjungi Camp Assessment guna meyakinkan bahwa sosok tersebut benar-benar kerabat mereka.

Proses pemulangan Yanto ke Wonosobo

Waktu yang dinanti-nanti pun tiba. Rabu, 30 September 2020, Kakak dan Adik Yanto didampingi Ketua RT tempat mereka tinggal dan TKSK Kaliwiro datang ke Yogyakarta, langsung menuju kantor Dinas Sosial DIY. Dengan didampingi pendamping sosial, TKSK Kaliwiro diantar menemui Kepala Seksi RTS KN KTK dan KPO, Bidang Rehabilitasi Sosial yang mengampu Camp Assessment untuk menjelaskan kronologi ditemukannya keluarga Yanto. Selanjutnya, bersama pendamping sosial, mereka menuju ke Camp Assessment untuk menemui Yanto.

Ternyata Yanto masih mengingat keluarganya. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang psikolog Camp Assessment. Suasana haru menyelimuti ruangan. Pada kesempatan itu pula, pihak keluarga bertekat membawa Yanto pulang ke Wonosobo. Setelah memberikan penjelasan terkait kondisi Yanto di Camp Assessment, Psikolog dan pendamping sosial pun menyepakati pemulangan Yanto. Keluarga yang telah berpisah selama 30 tahun itu pun kembali bersatu. Dinas Sosial DIY sebagai pengampu Camp Assessment berharap, agar pihak keluarga dibantu aparat setempat dapat melanjutkan pengobatan dan memberikan pendampingan sosial untuk Activity Daily Living di sisi keluarganya. (wd.)

80470cookie-checkBertemu Kembali di Camp Assessment Setelah Dianggap Meninggal 30 Tahun yang Lalu

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu 87 + = 91