SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

SIMULASI BENCANA BERSAMA PPKS BPRSW

(Last Updated On: 8 August 2023)

Suara sirine terdengar meraung-raung dari gedung Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) Dinas Sosial DIY, di Sidoarum, Godean, Kabupaten Sleman Sabtu (5/8/2023) siang. Sejumlah warga, penghuni balai menyelamatkan diri dengan menutup bagian atas kepala masing-masing. 

Mereka berlari menuju tanah lapang yang menjadi titik kumpul. Kejadian itu merupakan salah satu adegan dalam kegiatan literasi dan simulasi bencana gempa bumi. 

“Kegiatan ini sebenarnya kegiatan motivasi. Kami ambil dengan tema mitigasi bencana. Terutama gempa bumi. Kita merasakan sendiri ya, waktu itu gempa yang epicentrum-nya di Bantul, di Pacitan dan sebagainya. Itu membawa kita bagaimana me-manage risiko bencana itu supaya korbannya seminim mungkin,” kata Kepala BPRSW Dinas Sosial DIY, Widiyanto, S.Sos, Mp, Sabtu. 

Kegiatan literasi dan simulasi bencana gempa bumi ini bekerjasama dengan Tagana DIY. Pesertanya adalah para karyawan dan 60 warga Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) penghuni BPRSW tersebut.

Sebelum kegiatan simulasi, Tagana terlebih dahulu memberikan pengetahuan literasi Kebencanaan. Widi berharap, melalui serangkaian kegiatan motivasi tersebut dapat memberikan penjelasan mengenai kebencanaan, terutama bencana gempa bumi dan bagaimana upaya mengurangi risikonya.

Apalagi, jika bicara bencana, ada banyak potensi di sekitar gedung BPRSW Dinas Sosial DIY ini yang perlu di antisipasi. Di antaranya, di bagian belakang berdekatan aliran sungai Bedog dengan potensi bencana banjir. 

Di bagian utara, ada gunung Merapi dengan potensi bencana abu vulkanik. Lalu potensi bencana angin ribut dan petir. Juga potensi gempa bumi dari Sesar Opak di perbatasan Bantul – Yogyakarta yang disebutnya cukup aktif. Karena itu, kegiatan literasi bencana yang dilengkapi dengan simulasi menjadi sangat penting. 

“Supaya kalau ada terjadi bencana, dapat mengurangi resikonya dan bisa menyelematkan diri dengan baik,” kata dia. 

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang SDM Tagana DIY, Wahyu Hasanah menyampaikan, dalam kegiatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, para PPKS maupun pegawai diberi edukasi mengenai langkah apa yang perlu dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. 

Pihaknya mengedukasi, agar pegawai membuat sistem gugus tugas penyelamatan saat bencana terjadi. Termasuk, apa yang perlu disiapkan di wisma yang dihuni para PPKS sehingga apabila terjadi bencana semua bisa menyelamatkan diri. 

“Kita hari ini memberikan upaya bahwa penyelamatan dan mitigasi itu penting bagi warga PPKS baik yang anak-anak, yang bekerja maupun yang tinggal di sini semuanya itu tidak lepas dari bencana. Kami juga menyusun SOP (Standar Operasional Prosedur) penyelamatan. Jadi hari ini ketika terjadi bencana mereka sudah siap. Harapan kita zero risk, tidak ada satu pun yang jadi korban,” kata Wahyu. 

Kegiatan pelatihan kesiapsiagaan bencana ini menurutnya sangat penting. Mengingat penghuni BPRSW Dinas Sosial DIY mayoritas adalah perempuan yang mempunyai kerentanan luar biasa.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Warga Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Dinas Sosial DIY Diberi Literasi Bencana, https://jogja.tribunnews.com/2023/08/07/warga-balai-perlindungan-dan-rehabilitasi-sosial-wanita-dinas-sosial-diy-diberi-literasi-bencana.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti

380640cookie-checkSIMULASI BENCANA BERSAMA PPKS BPRSW

Tentang penulis