Peserta Latsar Pensosmas DIY Kunjungi Desa Pampang, Paliyan, Gunungkidul
Yogyakarta (28/07/2020) dinsos.jogjaprov.go.id – Hari keempat (Sabtu, 25/7) pelaksanaan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Penyuluh Sosial Masyarakat DIY yang diselenggarakan Puspensos Kemensos RI bekerjasama dengan Dinsos DIY, diisi dengan kegiatan PBL (Praktik Belajar Lapangan) di Desa Pampang, Paliyan, Gunungkidul. Pelaksanaan Latsar ini berlangsung selama 5 hari, mulai tanggal 22 s/d 26 Juli 2020 di Hotel Cavinton, Jl. Letjend Suprapto No. 1, Ngampilan, Wirobrajan, Yogyakarta
Pelaksanaan PBL diikuti sebanyak 30 orang peserta Latsar serta para Pendamping dan Petugas baik dari Puspensos RI maupun Dinas Sosial DIY, sekitar 20 orang. Rombongan diterima oleh Kabid. Rehsos Dinsos Kab. Gunungkidul, Gustarto Subyono, S.Sos, MM didampingi Lurah Pampang, Iswandi, SE di Ruang Rapat Balai Kelurahan Pampang, Paliyan, Gunungkidul, Sabtu, 25/7/2020, pukul 08.30 WIB.
Dalam kesempatan tersebut, Gustarto menyampaikan tentang kiprah para Pensosmas Gunungkidul yang selama ini telah dilakukan melalui penyebarluasan informasi, komunikasi, edukasi serta motivasi kepada masyarakat dalam upaya mencegah dan mengatasi permasalahan sosial di wilayah kelurahan masing-masing. Disampaikan pula, bahwa Pensosmas Gunungkidul saat ini berjumlah 40 orang yang tersebar di 18 kecamatan. Jumlah ini dirasa masih sangat kurang, mengingat Kabupaten Gunungkidul memiliki 144 kelurahan.
Sementara itu, Santi R. Tanta, mewakili Kepala Puspensos RI menjelaskan bahwa tujuan utama diadakannya PBL ini untuk meningkatkan kompetensi calon Pensosmas yang dapat terukur dan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien.
Adapun tugas pokok seorang Pensosmas, dijelaskan oleh Santi, antara lain : (1) melaksanakan penyuluhan dan bimbingan sosial kepada masyarakat dalam lingkup desa untuk meningkatkan kapasitas sosial masyarakat dan kapabilitas kelembagaan sosial masyarakat; (2) menggerakkan masyarakat dalam upaya meningkatkan partisipasi sosial masyarakat; serta (3) melakukan prakondisi terhadap masyarakat yang menjadi sasaran program kesejahteraan sosial.
Sedangkan fungsi Pensosmas, adalah sebagai : (1) fasilitator di desa dalam melakukan rencana aksi masyarakat dalam mewujudkan desa berketahanan sosial; (2) mitra pemerintah dalam memperluas penjangkauan penyampaian informasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial, serta (3) agen perubahan yang dapat mempengaruhi masyarakat agar dapat merubah diri ke arah kemajuan yang lebih baik.
Dalam acara tersebut juga diisi dengan pemutaran film-film penyuluhan berdurasi pendek karya Pensosmas Kab. Gunungkidul, testimoni dari salah satu Pensosmas, serta social mapping.
Pada sesi testomoni, yang diwakili Ketua Pensosmas Kab. Gunungkidul, Sukiyati, S.Pd, dinyatakan tentang beberapa hal yang menjadi kunci agar bisa sukses dalam melaksanakan penyuluhan sosial di masyarakat.
“Berdasarkan apa yang telah kami alami di lapangan, dapat kami simpulkan bahwa keberhasilan kami para pensosmas di Kabupaten Gunungkidul dalam melakukan penyuluhan sosial di masyarakat sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu adanya jejaring kerja dan hubungan kemitraan yang baik dengan PSKS yang lain, serta adanya dukungan dari berbagai pihak, khususnya Lurah maupun Perangkat Kelurahan yang lainnya” kata Sukiyati.
Selanjutnya, pada sesi social mapping, peserta dibagi menjadi 3 kelompok dengan tugas menggali data dan informasi sebanyak-banyaknya tentang berbagai potensi dan permasalahan di lapangan terkait berbagai kegiatan penyuluhan sosial yang telah dilakukan selama ini, dengan fasilitator Maya Kartika Sari, S.Sos (Kelompok 1), Ilham Febri Purnomo, S.Sos (Kelompok 2) dan Heru Cahyo Romadhon, S.Tr.Sos (Kelompok 3).
Ditulis oleh : Sapto Parjono, S.Pd (Penyuluh Sosial Madya Dinsos DIY).
Tentang penulis
