PENINGKATAN KAPASITAS MANAJEMEN QOLBU PEGAWAI DAN NABAN BRSPA DINAS SOSIAL DIY
Sabtu 8 April 2023 di Aula BRSPA yang beralamatkan di Jl. KH Agus Salim No 117, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, DIY telah diadakan pembinaan sekaligus pengajian dalam rangka meningkatkan layanan Rehabilitasi Sosial bagi PPKS dan memupuk keimanan pegawai dan PPKS. Pengajian ini di ikuti oleh 72 orang diantaranya bapak Suparmin, MPSSp. selaku kepala BRSPA, bapak Tri Wibowo, S.IP selaku Ka Subag TU, bapak Drs. Ruswandi R selaku Kasie PPS, karyawan karyawati serta anak – anak BRSPA.
Dalam kesempatan ini BRSPA mendatangkan ustadz Junendro selaku pengisi tausiyah. Acara diawali dengan pembacaan kalam ilahi oleh anak – anak BRSPA dilanjutkan sambutan oleh bapak Suparmin, MPSSp. beliau menyampaikan sedikit profil BRSPA kemudian mengajak kepada seluruh karyawan karyawati agar menjadi contoh yang baik untuk anak – anak BRSPA, begitu juga sebaliknya beliau meminta anak asuh untuk mengikuti aturan, menghindari ghibah dan pandai bersyukur.
Kegiatan selanjutnya yaitu masuk pada acara inti yaitu pengajian Nuzulul Qur’an yang bertema “ Peristiwa turunnya Al-Qu’an Pertama kali pada 17 Ramadhan 610 M di Gua Hira”, al- qur’an yang turun pertama kali waktu itu adalah surah Al-Alaq ayat 1-5 di usia nabi yang ke 40 tahun. Dalam upaya nabi untuk menyebarkan agama islam tentulah banyak sekali halangan dan rintangan, diantaranya nabi muhammad di caci dipukuli oleh orang – orang yang mendustakan nabi, saat itu banyak orang – orang yang tidak percaya dengan ajaran dan ajakan nabi, hingga pada suatu ketika nabi berhasil meyakinkan pada orang – orang bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi orang yang beriman yang percaya kepada Allah SWT sebagai tuhannya dan Nabi Muhammad SAW sebgai Rasullnya.
Pesan dari pak ustadz Junendro yaitu berbanggalah dengan kebaikan berakhlak mulia, jadilah anak yang sholeh sholihah. Serta untuk para pegawai yaitu cintailah pekerjaanmu lakukan dengan ikhlas apapun profesinya, karena sesungguhnya di mata allah tingkat ketaqwaanlah yang menjadi pembeda antara satu dengan yang lainnya. Acara di tutup dengan berdo’a bersama. (Dwi Purwanti dan Nurhayati Winarto Putri)