SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

TAGANA DIY TERPANGGIL UNTUK MERINGANKAN PENDERITAAN KORBAN GEMPA NUSA TENGGARA BARAT

(Last Updated On: 16 November 2018)

Rabu 15 Agustus 2018 pukul 13.45 WIB telah dilaksanakan upacara pelepasan Keberangkatan Tim Dinas Sosial DIY yang akan membantu dan mendukung peningkatan upaya perlindungan sosial terhadap masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat.

Tugas ini sesuai perintah Kepala Dinas Sosial DIY, Drs Untung Sukaryadi MM nomor 090/08188/III.3 atas surat dari Kementerian Sosial RI nomor 700/LJS.PSKBA.PKB/2018 tanggal 13 Agustus 2018 yang menghendaki Dukungan Personil dan Peralatan.

 

Tim sejumlah 15 Personel, yang terdiri dari 12 anggota TAGANA dan 3 anggota DIFAGANA. Selaku koordinator tim sdr Sigit Wahyudi dan wakilnya sdr Sawadi. Nantinya tim akan bertugas hingga tanggal 26 Agustus 2018, dengan fokus pada penyelenggaraan tata kelola logistik dan pelaksanaan layanan dukungan psikososial serta dukungan dapur umum lapangan yang merupakan implementasi klaster pengungsian dan perlindungan sosial fase tanggap darurat bencana.

Selain itu, tim ini juga adalah bagian dari perwakilan Pemerintah Provinsi DIY, bersama BPBD DIY yang tugaskan untuk tiba lebih dulu, sebelum nantinya kunjungan Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono ke X, ke Nusa Tenggara Barat.

 

Melalui perjalanan darat dengan menggunakan 1 armada truk dan 1 armada minibus Haice, diperkirakan akan tiba di Kabupaten Lombok Barat tanggal 17 Agustus 2018, untuk kemudian menuju Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari.

 

Adapun barang bantuan (Bufferstock) bencana dari Dinas Sosial DIY untuk masyarakat terdampak bencana gempa bumi di NTB, yaitu :

– Tenda Keluarga Payung 50 unit.

– Matras 410 lembar.

– Kain sarung 100 potong.

– Tenda gulung 50 lembar.

– Selimut woll 260 potong.

– Lauk pauk paket A, B, C, D masing-masing 285 paket.

Dalam sambutannya, Bapak Untung Sukaryadi MM berpesan, agar tim menjunjung budaya dan adat yang berlaku disana. “Kurangi bercanda, dan pahami betul situasi dan kondisi.”

 

“Jadilah penolong yang bekerja sebagai tim. Koordinasikan semua langkah yang akan dilakukan manakala bergerak bersama dan berbaur dengan tim lain. Patuhi komando, jangan lupa istirahat manakala diri kalian mengalami kelelahan. Karena  semua sudah diberikan batasan-batasan oleh Tuhan. Ukur kemampuan kalian, jangan di paksakan.”

” Kita juga melibatkan DIFAGANA, karena mereka sebagai penyemangat yang luar biasa hebat bagi penyintas. Semoga hal ini menjadi pengirim pesan pada dunia, bahwa NKRI luas dan bersaudara. Saling berbagi dan peduli, tanpa diskriminasi.

Kepada koordinator tim, saya minta nantinya bisa memberikan laporan disetiap kesempatan kepada Pembina TAGANA, sebagai fungsi kontrol.

Inilah kesempatan bagi kalian untuk lebih memahami regulasi, kecakapan, intregasi, inisiatif.

Semoga Tuhan, Meridhoi bhakti kalian.”

37070cookie-checkTAGANA DIY TERPANGGIL UNTUK MERINGANKAN PENDERITAAN KORBAN GEMPA NUSA TENGGARA BARAT

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu 1 + = 2