Antisipasi Dampak Megathrust dengan TAGANA Masuk Komunitas
Mengusung tema Megathrust dan Manajemen Pengungsian, Dinas Sosial DIY bersama Taruna Siaga Bencana (TAGANA) DIY melaksanakan TAGANA Masuk Komunitas. TAGANA Masuk Komunitas adalah sebuah kegiatan regular Dinas Sosial DIY dengan sumber dana APBD yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga melalui pengetahuan mitigasi dan penanganan bencana. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Februari – 20 Februari 2022. Edukasi ini diberikan oleh TAGANA sebagai relawan bencana alam yang tentu telah memahami kondisi lapangan. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 25 komunitas atau kelurahan sebagai komunitas formal berdasarkan wilayah tempat tinggal yang ada di masyarakat. Dua puluh lima komunitas tersebut tersebar di tiga Kabupaten yaitu Bantul, Sleman dan Gunungkidul.
Tema Megathrust dan Manajemen Pengungsian yang diusung menjadi tema pokok dalam TAGANA Masuk Komunitas. Alasan dari tema pokok tersebut adalah mengingat Indonesia, tepatnya Jawa berada di atas Lempeng Eurasia dan Indo-Australia yang sering mengalami subinduksi yang mengakibatkan gempa tektonik. Ingatan tahun 2006 mengenai Gempa Tektonik yang mengguncang DIY pada tanggal 27 Mei 2006 dengan skala 5.9 richter tentunya masih segar dalam ingatan masing-masing warga DIY, sehingga ini menjadi salah satu alasan untuk dapat mempersiapkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana khususnya Gempa Bumi dan Tsunami. DIY sebagai wilayah rawan bencana dari Gunung Meletus, Gempa Bumi, Tsunami, Angin Putting Beliung, maupun Angin yang disebabkan pergeseran musin menjadi penting bahwa pengetahuan mengenai kebencanaan adalah hal yang mendasar. Pada kesempatan TAGANA Masuk Komunitas ini pengetahuan ditingkatkan dengan memberikan akses mengenai apa itu megathrust, dampak pergeseran lempeng (Gempa Bumi Tektonik dan Tsunami, dan cara menangani dampak berupa kerusakan fisik (bangunan), korban jiwa, dan wilayah yang rawan ketika bencana terjadi.
Pemilihan Kelurahan sebagai sasaran dalam TAGANA Masuk Komunitas bertujuan untuk menyiapkan Kalurahan sebagai satuan unit terkecil pemerintahan yang formal untuk siap untuk menyelenggarakan manajemen pengungsian sementara sebelum pemerintah Kabupaten, Provinsi atau Nasional turun tangan dalam mengatasi kekacauan yang disebabkan bencana. Manajemen Pengungsian merupakan salah satu upaya yang utama dalam usaha melakukan perlindungan sosial kepada korban bencana alam maupun sosial. Bagaimana kalurahan sebagai pemerintah dapat memetakan sumber daya sosial seperti bantuan yang dimiliki secara internal kalurahan, sumber daya kerelawanan hingga logistik, maupun mampu untuk melakukan pendataan terhadap kebutuhan dan penanganan yang perlu dilakukan apabila bantuan dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun Nasional telah disalurkan.
Harapan Dinas Sosial DIY melalui kegiatan ini adalah sinergi dari pemerintahan terkecil melalui Kalurahan untuk senantiasa mewujudkan peran pemerintah sebagai edukator terhadap masyarakat selepas adanya kegiatan TAGANA Masuk Komunitas melalui swadaya masing-masing kalurahan. Perlu diingat bahwa Mitigasi Bencana adalah penting karena ketidakseimbangan alam yang disebabkan oleh banyak hal menjadi pemicu bencana-bencana lainnya bagi masyarakat. Kesiapsiagaan dapat dimulai dari unit terkecil yaitu diri kita sendiri, dan mengajak orang lain melalui akses pengetahuan sehingga akan lebih banyak orang memahami mitigasi bencana.
Tentang penulis
