UPAYA BALAI RSBKL UNIT BINA LARAS MENEPIS STIGMA NEGATIF MASYARAKAT TERHADAP PEMERLU PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (PPKS) ORANG DENGAN DISABILITAS PSIKOSOSIAL (ODDP)
SLEMAN – Jumat, 14 Oktober 2022 Balai RSBKL unit Bina Laras ikut memeriahkan acara Festival Saras Jiwa di Komplek Lapangan Pemda Kabupaten Sleman, yang merupakan puncak kegiatan Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun 2022. Festifal Saras Jiwa ini diaksanakan oleh Pusat Rehabilitasi Yakkum, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dan Ikatan Psikologi Indonesia (IPK) DIY, acara ini melibatkan Masyarakat umum, Penyintas Disabilitas Psikososial, Kader, Puskesmas se-Kabupaten Sleman, Balai RSBKL Unit Bina Laras dan juga Kelompok Swabantu dari Kabupaten Sleman, Kulon Progo dan Gunungkidul.
Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi semua lapisan masyarakat untuk berkumpul dan berupaya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan jiwa dan menghilangkan stigma negatif pada penyintas disabilitas psikososial. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran semua orang untuk peduli pada diri sendiri, keluarga dan orang lain disekitarnya, khususnya pada isu kesehatan jiwa, yang masih dianggap kurang diperhatikan.
PPKS Bina Laras mengikuti semua kegiatan, dengan diawali senam bersama pukul 06.00 WIB, dilanjutkan pembagian kupon hadiah dan mini talkshow dengan tema “Kesehatan jiwa untuk semua dan launching buku Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat untuk Disabilitas Psikososial”.
Balai Bina Laras bersama Kelompok Laras Jiwa Purwomartani membuka stand bazar yang menjual produk hasil karya Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Bina Laras, seperti Telur Asin, Batik Shibori, Batik Jumputan, Batik Ciprat, Sapu Lidi dan Sapu Rayung. Selain berkontribusi pada kegiatan Bazar, PPKS Bina Laras juga turut serta dalam lomba yell-yell dengan tema “Jaga Kesehatan Jiwa Raga, Yuk Bisa Yuk”. Bersaing dengan 5 Kelompok Swabantu dari berbagai daerah, PPKS Bina Laras akhirnya dapat menjadi pemenang dengan menjadi juara 1, berkat antusias dari para PPKS dan kreatifitas yang ditunjukan. Melalui penampilan yell-yell tersebut, dapat memberikan gambaran kepada masyarakat, bahwa Penyintas Disabilitas Psikososial yang ada di Balai RSBKL memiliki kemampuan, kreatifitas dan kesempatan dalam mengekspresikan diri.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat membuka wawasan kepada masyarakat umum, tentang PPKS Disabilitas Mental yang ada di Balai RSBKL Unit Bina Laras, bahwa PPKS yang ada di Bina Laras mampu melaksanakan fungsi sosialnya, dan berkontribusi di masyarakat. Diharapkan juga kedepan masyarakat akan menghilangkan stigma negatif, memberikan kesempatan kepada ODDP untuk dapat kembali ke masyarakat, dan memahami upaya penangan ODDP dikala mengalami kekambuhan, dengan memperhatikan hak-hak penyandang disabilitas. Sehingga tujuan untuk mewujudkan ODDP yang berdaya dan mandiri, dapat tercapai. (Agus HN)