PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PENANGGULANGAN BENCANA LEBIH INKLUSIF DAN ADAPTIF PANDEMI COVID-19 BAGI KESIAPSIAGAAN PETUGAS PERLINDUNGAN SOSIAL
Sabtu – Minggu, 18 dan 19 Desember 2021 Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Humanity Inclusion (HI), Sasana Inklusi & Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota bekerjasama menyelenggarakan pelatihan selama dua hari di secara serentak di empat kabupaten dan satu kota. Lokasi penyelenggaraan kegiatan ini antara lain Aula UPT RPSLU Budhi Dharma (Jln Ponggalan, UH VII/203 Giwangan Umbulharjo) Kota Yogyakarta; Gedung Pertemuan Komplek Kantor Pemda II Bantul; Aula Dinas Nakertrans (Jln Sugiman & Jln Pengasih Wates, Serut, Pengasih) Kulon Progo; Balai Kalurahan Plembutan (Jln Playen-Paliyan KM 2,2) Playen, Gunungkidul; dan Ruang Pertemuan Rumah Dinas Wakil Bupati Sleman (Jln Magelang KM 10) Sleman.
Total peserta kegiatan sebanyak 450 orang, merupakan petugas Perlindungan Sosial yang terdiri dari unsur Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kampung Siaga Bencana (KSB), Pelopor Perdamaian (Pordam), Rapi Siaga Bencana (Rapigana), Difabel Siaga Bencana (Difagana), Pramuka Siaga Bencana (Pragana). Kegiatan ini merupakan tahap pertama yang dibagi menjadi lima angkatan dengan kuota masing-masing angkatan sejumlah 50 orang. Adapun tahap kedua rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 8 dan 9 Januari 2022 bagi empat angkatan.
Materi yang diberikan narasumber pada hari pertama meliputi dasar-dasar Inklusif, kelompok rentan, aksesibilitas dan etiket berinteraksi dengan disabilitas. Selanjutnya pada hari kedua diberikan materi tentang implementasi inklusifitas dan adaptif pada fase penanggulangan bencana. Kegiatan ini dibuka oleh Pembina Tagana Kabupaten/Kota, sedangkan khusus di Sleman, dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sleman. Turut hadir dalam pembukaan yaitu, Kepala Seksi dan staf seksi Penanganan Korban Bencana Alam dan Korban Bencana Sosial (PKBA-KBS) Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial DIY, Jajaran pengurus FK Tagana tingkat DIY, Kabupaten/Kota.
Inklusi sebagai aksi kemanusiaan adalah tindakan yang diambil untuk memastikan pemenuhan hak terhadap informasi, perlindungan dan bantuan untuk semua orang yang terkena dampak krisis, tanpa memandang usia, jenis kelamin dan jenis kelamin identitas, status disabilitas, kebangsaan, atau etnis, agama atau asal sosial atau identitas. Respon kemanusiaan yang inklusif berfokus pada mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan sehingga mereka dapat berpartisipasi setara dengan orang lain dalam pengambilan keputusan dan menikmati manfaat dari aksi kemanusiaan. Ditengah pandemi Covid-19, tentu penanganannya harus memperhatikan protokol kesehatan.
Harapannya pasca lokakarya, TOT dan Pelatihan dua hari ini akan segera disusul dengan penerbitan buku Pedoman Penanggulangan Bencana Inklusif dan Adaptif Pandemi Covid-19 sebagai perkembangan rumusan penanganan di kluster Pengungsian dan Perlindungan Sosial bagi Petugas Perlindungan Sosial di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
———————-
AC