KUNJUNGAN STUDY BANDING ANAK – ANAK BRSPA KE BPRSW DISSOS DIY
Keterampilan dasar wanita merupakan skill seputar keahlian yang umumnya di miliki oleh seorang wanita. Ketrampilan ini akan menjadi bekal untuk mencari pekerjaan maupun menciptakan lapangan kerja sendiri. Pada hari Sabtu tanggal 27 Mei 2023 Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (BRSPA) Dissos DIY mengadakan kunjungan ke Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) Dissos DIY yang beralamatkan di Cokrobedog, Sidoarum, Godean, Sleman. Rombongan sebanyak 13 orang dimpimpin oleh ibu Surantini selaku pekerja sosial dan diterima oleh kepala BPRSW Bapak Widiyanto, S.Sos., MP beserta jajarannya.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi anak asuh BRSPA, selain ilmu yang sudah di dapatkan dari Pendidikan formal dari sekolahnya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran bagi anak-anak yang sudah hampir selesai menerima pelayanan di BRSPA dan masih membutuhkan ketrampilan lanjutan, maka dapat dirujuk ke BPRSW untuk lebih memperdalam ketrampilan yang diminatinya.
Setelah menyampaikan maksud dan tujuan maka giliran kepala BPRSW menyampaikan profil serta kegiatan yang ada serta ketrampilan apa saja yang ada di balai ini. Ketrampilan yang diajarkan di BPRSW antara lain: pertama adalah ketrampilan olahan pangan atau tata boga, dalam hal ini PPKS dilatih cara membuat makanan dengan benar yang didukung oleh alat– alat memasak yang memadai serta bahan baku yang sudah di sediakan; kedua adalah ketrampilan menjahit, ketrampilan ini melatih PPKS untuk bisa membuat pakaian, pernak pernik kerajinan tangan dan membordir; ketiga ketrampilan tata rias, spa dan tata rambut, pada ketrampilan ini akan dilatih untuk merias dengan berbagai event seperti wisuda, among tamu bahkan pengantin serta untuk tata rambut PPKS akan dilatih cara memotong rambut yang benar sesuai model yang ada di pasaran, dan; keempat ketrampilan membatik, pada ketrampilan ini PPKS akan di latih cara membatik yang benar dengan motif–motif dari batik dasar sampai batik yang tingkat kerumitannya tinggi.
Dari berbagai macam ketrampilan yang ada PPKS di dampingi langsung oleh instruktur– instruktur dengan keahlian sesuai bidang masing–masing. Lama layanan rehabilitasi atau proses pembelajaran berbeda–beda tergantung pada kemampuan masing – masing PPKS. Puncak pendalaman ketrampilan yaitu sertifikasi, dimana sertifikasi merupakan tahapan terakhir dari seluruh proses rangkaian rehabilitasi yang telah dilakukan, dalam serifikasi tersebut menggandeng Lembaga Pendidikan Ketrampilan (LPK) terkait, yang artinya telah terstandarisasi dengan bukti sertifikat. Setelah itu PPKS bisa kembali ke masyarakat dan memulai hidup baru, tentunya dengan mempunyai sertifikt ini PPKS akan lebih mudah dalam mencari pekerjaan atau memulai usahanya sendiri secara mandiri. (Nurhayati Winarto Putri)
Tentang penulis
