Kekeringan Menjadi Masalah Serius
Kekeringan menjadi permasalahan serius yang sering melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terutama pada musim kemarau. Kondisi ini diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan iklim, penggundulan hutan, dan pengelolaan sumber daya air yang kurang optimal. Untuk mengatasi permasalahan kekeringan di DIY, berbagai upaya telah dan terus dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, seperti:
•Konservasi Air: Pembangunan embung, sumur resapan, dan sistem irigasi yang efisien.
•Reboisasi: Penanaman kembali hutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan cadangan air tanah.
• Penghematan Air: Kampanye hemat air kepada masyarakat, penggunaan teknologi hemat air, dan penyediaan fasilitas pengolahan air limbah.
• Sistem Peringatan Dini: Pemantauan kondisi cuaca dan iklim secara berkala untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
• Bantuan Pemerintah: Penyediaan bantuan air bersih, bantuan bibit tanaman tahan kekeringan, dan program sosial lainnya.
Keputusan Gubernur DIY Nomor 286/Kep/2024 tentang Penetapan Status Siaga Bencana Kekeringan di Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan bahwa ditetapkannya status siaga darurat bencana kekeringan mulai 1 Agustus s.d 31Agustus 2024.
Dinas Sosial DIY memberikan fasilitasi penyediaan air bersih bagi wilayah terdampak sejumlah 100 tangki untuk wilayah Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulon Progo. Kalurahan terdampak dapat mengajukan bantuan penyediaan air bersih setelah sebelumnya mendapatkan rekomendasi dari Instansi Sosial pada tingkat kabupaten. (*)