SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

BERSUMBER DANAIS, BERIKAN PENDAMPINGAN DIGITAL MARKETING

(Last Updated On: 26 April 2021)

Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyalurkan bantuan sosial (bansos) modal usaha berupa barang kepada 10 Kelompok Usaha Bersama (Kube) Lestari Budaya. Tahun ini total bantuannya senilai Rp 320 juta. Bansos itu bersumber dari alokasi Dana Keistimewaan (Danais) DIY.

“Tahun depan bansos seperti ini akan digulirkan kembali,” ujar Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan, Perkotaan  dan Pesisir Dinas Sosial DIY Ignatius Sukamto, Selasa (20/4).

Dikatakan, Kube merupakan  kelompok usaha  beranggotakan 10 orang wirausahawan. Anggotanya warga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). “Kategorinya miskin,” jelasnya.

Selain itu, setiap anggotanya harus berdomisili di kelurahan yang sama. Ini merupakan salah satu cara dinas sosial mengurangi jumlah warga kurang mampu di DIY.

“Kami bentuk Kube dengan tujuan membantu masyarakat kurang mampu agar taraf hidupnya dapat meningkat dengan cara berwirausaha,” katanya.

Dikatakan, Maret lalu, Dinas Sosial DIY  telah melakukan penjaringan terhadap Kube yang terpilih mendapatkan bansos. Tahun ini,  ada 10 Kube yang berhak mendapatkan bantuan. Nilainya masing-masing sebesar Rp 32 juta.

“Khusus tahun ini bansos difokuskan pada Kube Lestari Budaya,” terang dia.

Kube Lestari Budaya berkecimpung di bidang usaha kebudayaan. Bansos tersebut akan dicairkan sekitar Juni hingga Juli mendatang. Secara detail Sukamto menerangkan, data Kube yang mendapatkan bansos dari danais.

Kabupaten Gunungkidul ada empat. Yakni Kube pembuat topeng kayu di Kapanewon Patuk, pembuat perak di Kapanewon Paliyan, pembuat Siwur di Kapanewon Nglipar dan pembuat sangkar burung di Kapanewon Wonosari.

Berikutnya, Kabupaten Sleman ada dua. Kube pembuat batik Sibori di Kapanewon  Prambanan dan Kube pembuatan ukir-ukiran kayu di Kapanewon Berbah.

Selanjutnya ada dua Kube mewakili Kota Yogyakarta. Kube pembuat blangkon di Kemantren Wirobrajan serta  Kube pembuat Jemparingan di Kemantren Pakualaman.

Kabupaten Bantul dan Kulonprogo ada satu. Yakni Kube Pajimatan di Kapanewon Imogiri, Bantul,  dan Kube Gulurejo, Kapanewon Lendah,  Kulonprogo.

” Keduanya bergerak dibidang pembuatan batik tulis,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakan, usai proses penjaringan selesai, Kube yang terpilih mendapatkan bimbingan teknis ( bimtek). Kegiatannya bertajuk pelatihan digital marketing pendampingan Kube Lestari Budaya Dinas Sosial DIY.

Bimtek berlangsung selama tiga hari. Dimulai Senin (19/4) hingga Rabu (21/4). Bimtek difokuskan pengembangan pemasaran. Para anggota Kube diajarkan cara memasarkan produknya melalui online marketplace. Dinas sosial mendatangkan dua orang pakar dari lembaga Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil sebagai narasumber.

Metode pemasaran online, kata Sukamto,  tergolong tepat menjadi pilihan di masa pandemi Covid-19 ini. Di tengah pandemi dia  meyakinkan  pasar tidak hilang. “Namun berganti bentuk. Berbentuk online,” katanya. 

(Berita ini telah ditayangkan oleh https://radarjogja.jawapos.com/ pada tanggal 21 April 2021.)

101730cookie-checkBERSUMBER DANAIS, BERIKAN PENDAMPINGAN DIGITAL MARKETING

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu 17 − = 11