BALAI RSBKL BERSAMA PSS SLEMAN KAMPANYE KESEHATAN JIWA MELALUI FUN FOOTBALL
SLEMAN – Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras Unit Bina Laras bersama Pusat Rehabilitasi YAKKUM dan Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS) yang didukung oleh CBM Global dan Australian Aid menyelenggarakan pertandingan persahabatan yang melibatkan Klien disabilitas mental dan Pemain PSS Sleman. Pertandingan ini untuk menyongsong Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang akan jatuh pada 3 Desember.
Pertandingan persahabatan Fun FootBall ini diikuti tujuh Klien penyandang disabilitas mental warga binaan Balai RSBKL Unit Bina Laras Yogyakarta dan tujuh pemain tim utama PSS seperti Bagus Nirwanto, Irkham Mila, Ega Rizky, Try Hamdani, Derry Rachman dan Ivan Nanda tim PSS Sleman di Maguwoharjo Football Park, pada hari Jumat tanggal 18 November 2022 di Maguwoharjo Football Park.
Inovasi dan solusi transformatif untuk pembangunan yang inklusif merupakan tema HDI 2022. Salah satu topik tematik dari tema besar tersebut menyoroti olahraga sebagai wadah di mana seluruh aspek kehidupan dapat menyatu dan tempat di mana inovasi, lapangan kerja dan kesetaraan dapat terwujud.
Isu Kesehatan Jiwa dengan mengangkat tagar #TendangStigma ini berupaya menghapuskan stigma yang melekat pada orang dengan disabilitas, khususnya Penyandang Disabilitas Mental, di mata masyarakat melalui ajang olahraga.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan jiwa, menumbuhkan semangat olahraga sebagai bentuk pencegahan gangguan jiwa dan mewujudkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas mental di tengah masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program Open the Gate yang telah dilakukan di Balai RSBKL guna mendorong implementasi Balai Rehabilitasi Sosial yang lebih terbuka dan membangun penerimaan masyarakat terhadap penyandang disabilitas mental untuk pemenuhan hak Penyandang Disabilitas Mental agar bisa hidup secara inklusif di tengah masyarakat. Balai RSBKL mengapresiasi PSS Sleman yang telah memberi ruang bagi penyandang disabilitas mental untuk bisa bermain bersama PSS dalam Fun Football.
Setelah menggelar fun football, acara kemudian dilanjutkan dengan menendang bola mengenai sebuah kotak bertuliskan hal-hal negatif yang selama ini dikaitkan dengan penyandang disabilitas mental. Beberapa tulisan itu, antara lain, bullying, diskriminasi, pemasungan dan stigma.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial DIY dan Perwakilan dari Bidang Rehabilitasi Sosial yang ikut bermain bersama. Dalam kesempatan tersebut. Kepala Dinas Sosial DIY, Ibu Endang Patmintarsih,S.H.M.Si, menyampaikan bahwa gerakan sosial menggandeng klub sepakbola baru pertama kali dilakukan di DIY. Isu kesehatan mental sangat penting digaungkan karena banyak pihak belum memahami secara detail situasi yang dialami oleh sebagian masyarakat itu. Dengan membaurnya klien disabilitas mental bina laras dengan masyarakat, mereka bisa bersama untuk melakukan hal-hal di lingkungan tanpa dianggap sebelah mata. Bersama PSS jadi hal luar biasa bahwa olahraga ini merakyat, mereka (difabel mental) bisa bertemu pemain sepakbola sebenarnya untuk membangun kepercayaan dirinya dan mengembangkan potensinya, Melalui olahraga bersama PPSS diharapkan bisa membangun iklusifitas dan mengkumandangkan Gerakan bersama peduli terhadap penyandang disabilitas.
Sementara, James Purba, Humas PT PSS, memyampaikan timnya sangat antusias terlibat dalam gerakan berkaitan dengan isu kesehatan mental yang baru pertama kali dilakukan. Kedepan PSS akan berupaya mengkampanyekan berbagai isu sosial di masyarakat termasuk kesehatan mental dan disabilitas mendukung inklusifitas karena hal ini juga lazim dilakukan tim sepakbola di Eropa dan PSS tentu ingin bergerak serupa untuk memberikan impact kepada masyarakat bukan hanya dari sisi sepakbolanya saja. (Suryatmiati)
Artikel ini juga dipublikasikan di :
Radar Jogja