Makna Syukur dan Kebersamaan dalam Kenduri Budaya dan Doa Lintas Agama


Kamis, 12 November 2024 – Pemotongan tumpeng dalam Kenduri Budaya dan Doa Bersama Lintas Agama yang dilaksanakan di halaman Dinas Sosial DIY berlangsung secara khidmat. Kenduri Budaya memiliki makna yang mendalam sebagai simbol rasa syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini merupakan refleksi budaya dan kearifan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal dengan keberagamannya.
Dalam Kenduri Budaya, tumpeng menjadi lambang kemakmuran, harapan, dan doa bagi kesejahteraan seluruh masyarakat. Potongan pertama tumpeng diberikan kepada tokoh masyarakat atau perwakilan simbolis sebagai wujud penghormatan dan kebersamaan. Pada Acara Kenduri Budaya kali ini terdapat 11 tumpeng yag disiapkan 2 diantaranya Tumpeng Robyong dan Tumpeng Urubing Damar.


Tumpeng pada acara ini dipotong oleh Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, S.H., M.Si., bersama dengan Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota, KUA Kabupaten Bantul, Tokoh Masyarakat, serta Pemuka Agama dari Hindu, Kristen, Katolik, dan Islam.
Acara ini tidak hanya mengungkapkan rasa syukur, tetapi juga menjadi bentuk permohonan untuk keberlangsungan hidup yang harmonis, penuh kebersamaan, dan semangat gotong royong. Nilai-nilai ini mencerminkan kesetiakawanan sosial yang menjadi kekuatan dalam memperkuat ketahanan sosial nasional.
Mari kita rayakan keberagaman ini dengan penuh rasa syukur dan semangat kesetiakawanan, demi terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.