PEMBINAAN ANAK ASUH KEKINIAN: PEGAWAI BRSPA HARUS MELEK TEKNOLOGI INFORMASI
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman. Iptek diciptakan untuk mempermudah dalam segala hal. Maka dari itu manusia dituntut untuk mampu dan terus mengikutinya agar tidak ketinggalan informasi dan gagap teknologi, khususnya dalam bidang teknologi multimedia.
Anak-anak asuh di Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak DIY (BRSPA) sama dengan anak-anak umumnya di Indonesia yang begitu akrab dengan teknologi kekinian. Anak-anak asuh BRSPA sudah sangat dekat dengan IT, khususnya HP. Oleh sekolah, anak-anak asuh juga dituntut untuk bisa menjalani model pembelajaran berbasis IT sebagaimana yang diwajibkan pada waktu pandemi covid tahun kemarin. Konsekuensinya, pegawainya juga harus dituntut untuk terus bisa mengikuti hal-hal terkait IT yang dekat dengan anak asuh. Pegawai BRSPA harus mampu untuk selalu mengawasi kegiatan apa saja yang dilakukan anak asuh dan diharapkan pula dapat membantu anak – anak ketika ada kesulitan dalam belajar.
Jum’at, 5 Mei 2023 BRSPA DIY mengadakan workshop peningkatan kapasitas pegawai dengan tema “ Bimbingan Penggunaan Perangkat Multimedia untuk Menunjang Pembelajaran Anak”. Acara ini diadakan di Aula BRSPA di Bimomartani, Ngemplak, Sleman, yang dihadiri oleh 70 peserta diantaranya Kepala BRSPA, Suparmin, MPSSp., Kasubbag TU BRSPA, Tri Wibowo SIP, Kepala Seksi PPS BRSPA, Drs. Ruswandi R., serta karyawan karyawati BRSPA. Tujuan kegiatan ini adalah agar pegawai dapat meningkatkan skill di bidang teknologi multimedia untuk menunjang pelayanan pembelajaran anak asuh yang lebih optimal.
Acara di diawali dengan ikrar syawalan yang dibacakan oleh Feriawan Agung Nugroho, S.Sos.,MPA, dilanjutkan tanggapan oleh Kepala BRSPA. Beberapa hal penting yang disampaikan dalam tanggapannya diantaranya adalah hikmah berpuasa, dimana kita berusaha menahan diri dari lapar dan dahaga, dapat merasakan orang yang kekurangan, berprasangka baik kepada rekan kerja dan saling memaafkan. Kemudian acara syawalan ditutup dengan berdo’a bersama secara hikmat dan dilanjutkan dengan berjabat tangan dengan seluruh pegawai BRSPA.
Setelah acara syawalan selesai dilanjutkan dengan pelaksanaan workshop. Acara dibuka oleh kepala Balai RSPA. Dalam sambutannya, kepala Balai menyampaikan bahwa perkembangan zaman mewajibkan pegawai atau karyawan harus bisa menguasai teknologi dan informasi, termasuk penguasaan perangkat multimedia. Apabila pegawai tidak mampu mengikuti perkembangan jaman, maka keberadaanya akan tergusur oleh kemajuan teknologi informasi.
Sudah banyak contoh hal-hal yang ditinggalkan karena tergerus oleh kemajuan teknologi informasi, misalnya jaman dahulu ada telephon rumah dan warung internet (warnet), tetapi sekarang sudah tidak ada, tergantikan oleh handphone yang lebih praktis. Dahulu HP hanyalah perangkat yang hanya bisa untuk telepon dan SMS, tetapi sekarang sudah jauh lebih mutakhir dengan sebutan smartphone yang bisa memiliki fungsi yang jauh lebih canggi dibanding sekedar telepo dan SMS. Dahulu ada taksi dan ojek manual, tetapi sekarang tergantikan dengan transportasi online berbasis aplikasi, Dahulu ada ritel-ritel berbasis kawasan pertokoan, mall dan pusat perbelanjaan, tetapi sekarang jauh berbeda, terkalahkan oleh pasar berbasis startup dan aplikasi yang dikenal dengan sebutan e-commerce.
Teknologi adalah pedang bermata dua. Manusia dituntut untuk mampu mengendalikan dengan baik, karena jika tidak akan berbalik menjadi kerugian bagi penggunanya. Anak asuh BRSPA harus mampu didampingi dalam penggunaan teknologi informasi. Pendampingan menjadi penting karena dengan begitu ada banyak keuntungan diantaranya sumber-sumber pembelajaran yang nyaris tak terbatas bagi anak yang mudah diperoleh di dunia maya. Yang diperlukan adalah kemampuan pegawai untuk menyajikannya lewat perangkat multimedia agar bisa tersampaikan kepada anak asuh.
” Pembelajaran terhadap siswa atau anak asuh, dahulu hanya dikenal pembelajaran klasikal, tetapi sekarang sudah ada pembelajaran model daring atau online yang tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Begitu juga dengan akses informasi dulu hanya diperoleh melalui buku yang tercetak, sekarang sudah ada buku digital dan youtube yang menyediakan berbagai informasi Pendidikan dan berbagai kebutuhan informasi lainnya. Oleh karena itu setiap karyawan BRSPA wajib menguasai teknologi multimedia agar dapat membantu pembelajaran anak asuh,” papar Suparmin.
Setelah sambutan dan arahan kepala Balai, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Narasumber Feriawan Agung Nugroho, S.Sos.,MPA, tentang penggunaan alat-multi media berupa laptop, mengkoneksikan dengan internet, cara mengoperasionalkan LCD, menyambungkan laptop ke LCD proyektor dan sound system. Acara dilanjutkan dengan diskusi atau tanya jawab serta praktek secara bergiliran oleh Pekerja Sosial, pegawai, kelompok pramsos yang menangani balita, dan pramsos yang menangani anak terlantar. Materi dan praktek penggunaan multimedia yang diajarkan narasumber dapat dipahami dan dipraktekkan oleh peserta sehingga dapat diaplikasikan langsung kepada anak asuh dalam hal menunjang aktivitas pembelajaran dan pendidikannya. (Nurhayati Winarto Putri dan Dwi Purwanti)