Keluarga Pahlawan Nasional Adakan Musda dan Peringati SO 1 Maret 1949


Yogyakarta – Sehubungan Kepengurusan masa bhakti 2020-2025 telah berakhir, sekaligus sebagai pelaksanaan akuntabilitas organisasi, Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) Koordinator Wiayah (Korwil) D.I Yogyakarta akan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) pada Rabu, 26 Februari 2025 bertempat di Ndalem Prabukusuman, Jalan Ngadisuryan No.2 Patehan Kraton Yogyakarta. Agenda Musda meliputi penyusunan pokok-pokok program kerja, penyusunan kepengurusan masa bhakti 2025-2030 sekaligus memperingati peristiwa sejarah Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949.
Ketua Musda Suryo Putro didampingi sekretaris Widyastuti menjelaskan IKPNI adalah organisasi yang mewadahi para ahli waris Pahlawan Nasional sesuai ketentuan pasal 34 ayat (1) UU 20/2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, Dan Tanda Kehormatan, diembani amanah/memikul kewajiban formil untuk menjaga nama baik pahlawan dan jasa yang telah diberikan kepada bangsa dan negara, menjaga dan melestarikan perjuangan, karya, dan nilai-nilai kepahlawanan, dan menumbuhkan serta membina semangat kepahlawananpenguatan pemahaman akan sejarah perjuangan para tokoh bangsa serta dalam rangka mengajak segenap eksponen masyarakat untuk terus memelihara dan menguatkan jiwa patriotisme guna mampu berkontribusi membangun negeri.
“Dalam Musda kami akan menyusun pokok-pokok program kerja menyesuaikan dengan program IKPNI Pusat. Nanti akan kami usulkan juga susunan kepengurusan masa bhakti 2025-2030 untuk ditetapkan IKPNI pusat yang saat ini dipimpin oleh puteri dari Proklamator Kemerdekaan RI, Prof. Meutia Hatta,” demikian ucap Suryo Putro.
“Dalam momentum Musda kami juga akan sekaligus memperingati peristiwa sejarah Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949 dalam sebuah sarasehan yang substansinya adalah pembuktian bahwa pada awal kemerdekaan, meski ujian terus mendera, namun Republik Indonesia hasil Proklamasi 1945 dan TNI tetap ada dan mampu mengusir penjajah Belanda dari ibukota Yogyakarta. Peristiwa ini sangat relevan menjadi motivasi kemandirian bangsa Indonesia ke depan,” demikian Widyastuti menambahkan.
Peserta Musda adalah para keturunan pahlawan nasional, dan saat ini di Yogyakarta terdata berdomisili para keturunan dari 23 pahlawan nasional, yaitu Pangeran Diponegoro, Nyi Ageng Serang, KHA Dahlan, Siti Walidah, Ki Hajar Dewantoro, Mr. Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo, H. Fachroedin, Prof. Lafran Pane, Ki Sarmidi Mangunsarkoro, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Paku Alam VIII, Kolonel Soegiyono, Jenderal Sudirman, RM Suryopranoto, Brigjend Katamso, Prof. Kahar Muzakkir, KH Wahab Hasbullah, Prof. dr. Sardjito, Soekardjo Wiryopranoto, Mangkunegara I, Prof. Herman Johanes dan dr. Wahidin Sudirohoesodo.
Sementara yang akan bertindak sebagai narasumber pada kegiatan sarasehan “SO 1 Maret 1949” adalah GBPH. H. Prabukusumo (Ketua IKPNI Korwil DIY demisoner sekaligus putranda Pahlawan Nasional HB IX/penggagas SO 1 Maret) dan Ir. Teguh Sudirman (putranda Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman/pelaku sejarah SO 1 Maret). Sarasehan yang akan dimoderatori oleh Hary Sutrasno (cucu Pahlawan Nasional Mr. Kasman Singodimedjo) ini rencananya akan dihadiri oleh Keluarga Pahlawan Nasional, tokoh masyarakat, unsur pimpinan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY, Dinas Sosial DIY serta media massa.
Artikel ini telah tayang di KRJogja.com dengan judul Keluarga Pahlawan Nasional Adakan Musda dan Peringati SO 1 Maret 1949, https://www.krjogja.com/yogyakarta/1245685779/keluarga-pahlawan-nasional-adakan-musda-dan-peringati-so-1-maret-1949