SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

Orangtua, Ketahuilah Bahaya Pornografi Pada Anak Dan Cara Memeranginya Oleh: Heru Cahyo Romadhon, S.Tr.Sos/ penyuluh sosial Dinas Sosial DIY

(Last Updated On: 7 September 2020)

Kementerian Kesehatan pada bulan Juni 2018 telah melakukan skrining adiksi pornografi di kalangan SMP dan SMA. Sebanyak 1.314 responden yang dijadikan sasaran adalah pelajar di wilayah Jakarta Selatan dan Kabupaten Pandeglang. Hasilnya adalah 1,7 persen tidak terpapar pornografi, dan 98,3 persen anak telah terpapar pornografi. Terpapar pornografi terdapat tiga tingkatan mulai dari rendah, sedang, dan tinggi. Sedangkan Pada tahun 2016 Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise mengungkapkan jika berdasarkan pantauan intetpol Polri, dimana rata-rata setiap hari ada 25 ribu aktivitas di internet terkait pornografi anak di wilayah Indonesia. Aktivitas tersebut berupa pengunggahan dan pengunduhan konten pornografi anak, sementara itu pantauan dari Kementrian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak bersama lembaga pemantau dan analisis media daring, Katapedia, pada September-November 2016 ada 1200 cuitan di twitter mengenai pornografi anak.

Data diatas tentu sangat mencengangkan bagi para orangtua. Data tersebut juga menunjukan bahwa keterpaparan pornografi dikalangan anak-anak dan remaja sudah masuk ke dalam tahap yang mencemaskan dan perlu pengawasan lebih dari seluruh orangtua. Ini seiring dengan semakin mudahnya anak dalam mengakses internet serta fasilitas gadget yang diterima dari orangtua mereka. Akses mudah ke pornografi secara online akan menimbulkan potensi bahaya yang semakin meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Disaat pandemi seperti sekarang ini, anak tentu semakin lebih sering dalam mengakses internet. Untuk itu orangtua perlu memperhatikan penggunaan media terhadap anak. Sebab usia anak-anak akan lebih mudah mengamati dan meniru perilaku yang ia lihat meskipun tanpa disengaja sekalipun.

Berikut penulis telah merangkum bahaya pornografi bagi anak dan remaja yang perlu orangtua ketahui. Semoga dapat membantu orangtua dalam memerangi maraknya pornografi pada anak dan remaja.

  1. Kecanduan

Berbagai konten pornografi yang muncul melalui iklan, media sosial, games, film, video klip, ataupun tontonan di atas awalnya akan membangkitkan rasa penasaran terlebih dahulu pada anak, bahkan saat tidak sengaja melihat sekalipun. Rasa penasaran inilah yang menjadi dorongan anak-anak untuk melihat lebih banyak konten pornografi lainnya.Selain itu, kecanduan ini dipicu oleh pengeluaran hormon dopamin pada otak sehingga akan menimbulkan perasaan bahagia ketika menonton konten pornografi. Bila tidak segera dicegah, bukan tidak mungkin kecanduan terhadap konten pornografi dapat terjadi pada anak. Seringkali pornografi disebut dengan istilah narkoba lewat mata (narkolema), hal ini karena kecanduan pornografi sama merusaknya dengan kecanduan narkoba.

Menurut Ahli Bedah Saraf Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton, kerusakan otak akibat kecanduan pornografi bahkan lebih berat dibanding dengan kecanduan lainnya. Kecanduan pornografi tidak hanya memengaruhi fungsi luhur otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik, dan emosi, serta diikuti dengan perilaku seksual. Kegagalan dalam menahan keinginan untuk melihat gambar porno meskipun efek negatif yang ditimbulkan perilaku tersebut terhadap fungsi sosial atau rekreasi, merupakan suatu tanda gangguan yang ditimbulkan dari adanya kecanduan pornografi.

  • Menurunkan hingga merusak fungsi otak

Pornografi dapat merusak otak anak, tepatnya pada salah satu bagian otak depan yang disebut Pre Frontal Cortex (PFC). Hal ini disebabkan karena bagian PFC yang ada di otak anak belum matang dengan sempurna. Jika bagian otak ini rusak, maka dapat mengakibatkan konsentrasi menurun, sulit memahami benar dan salah, sulit berpikir kritis, sulit menahan diri, sulit menunda kepuasan, dan sulit merencanakan masa depan. Padahal, bagian otak tersebut memegang peranan penting dalam tubuh yang membuat beda antara manusia dengan hewan. Sulit bermain dengan teman-teman karena fungsi kesenangan di otak sudah berbeda dengan anak seumuran lainnya. Hal tersebut membuat anak yang telah terpapar pormografi lebih suka menyendiri di kamar.

  • Keinginan mencoba dan meniru

Sharon Cooper, seorang dokter anak forensik dan anggota fakultas di Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara, menyatakan bahwa anak-anak dan remaja lebih rentan terhadap paparan gambar porno daripada orang dewasa, hal ini karena neuron cermin di otak. Neuron cermin adalah sel-sel otak yang mampu membuat anak seperti merasakan atau mengalami apa yang ditontonnya, termasuk pornografi. Neuron cermin memainkan peran penting dalam cara anak-anak belajar. Anak-anak belajar sebagian besar melalui peniruan dan melibatkan neuron cermin. Hal ini dapat mendorong anak untuk mencoba dan meniru apa yang dilihatnya.

  • Membuat anak berani melakukan tindakan seksual

Jika tidak diawasi, anak-anak yang terpapar pornografi ini bisa saja mencoba melakukan tindakan seksual untuk mengatasi rasa penasarannya. Apalagi jika mereka sudah remaja, jika tidak diberikan pendidikan dan pemahaman seksual yang baik, keinginan melakukan tindakan-tindakan seksual sulit dicegah. Paparan terhadap pornografi membahayakan anak-anak dan remaja dengan menormalkan kekerasan seksual, menciptakan harapan yang tidak realistis untuk pasangan dan hubungan intim, dan meningkatkan risiko kecanduan. Untuk itu orangtua harus mengetahui bagaimana seharusnya bersikap dalam menghadapi anak-anak agar terhindari bahaya pornografi seperti yang sudah disebutkan pada poin-poin di atas.

Hal-hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah anak terpapar pornografi.

Meski usianya masih terlalu muda untuk mengakses pornografi, tetapi di era teknologi yang semakin canggih ini tidak menutup kemungkinan bahwa anak-anak akan terpapar hal-hal yang tidak diinginkan ini. Oleh sebab itu, orangtua harus melakukan berbagai hal dalam memberikan pengertian tentang bahaya pornografi yang sudah disebutkan sebelumnya, dan memberikan pemahaman mengenai organ seksual mereka. Berikut hal-hal yang bisa Mama lakukan:

  1. Memberikan pendidikan seks dengan menyertai hal-hal yang harus mereka hindari. Mulai dari organ vitalnya yang tidak boleh disentuh orang lain ataupun menyaksikan konten pornografi.
  2. Menjelaskan berbagai bahaya dari adanya paparan pornografi yang dapat merusak dirinya. Beritahu secara jelas dengan penggunaan bahasa yang mudah dipahami anak.
  3. Jalin komunikasi yang intens agar anak tidak merasa kesepian dan menghindarinya dari keinginan untuk mencoba berbagai kegiatan yang negatif.
  4. Berdiskusi dan menghargai pendapat anak juga menjadi salah satu cara untuk membuat anak memahami bahaya konten yang belum seharusnya ia lihat. Hargai juga setiap pendapat yang ia berika dari hasil diskusi yang Mama dan anak lakukan.
  5. Memberikan pengawasan dengan memabatasi penggunaan gadget agar tidak berlebihan. Dengan membatasi konten berbahaya pada gawai/ gadget anak, Mama dapat mencegah pengaruh pornografi pada anak di era digital ini.

Itulah yang bisa orangtua perjuangkan untuk membesarkan anak yang terbebas dari bahaya kecanduan tayangan porno. Semua semata-mata demi kebaikan anak di masa mendatang. Penulis membuat artikel ini karena kondisi anak dan remaja saat ini memprihatinkan ditengah mudahnya mengakses situs-situs internet. Peran orangtua sangat penting sekali untuk mencegah anak terpapar dan menjadi candu pada pornografi. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

78620cookie-checkOrangtua, Ketahuilah Bahaya Pornografi Pada Anak Dan Cara Memeranginya Oleh: Heru Cahyo Romadhon, S.Tr.Sos/ penyuluh sosial Dinas Sosial DIY

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

1 thought on “Orangtua, Ketahuilah Bahaya Pornografi Pada Anak Dan Cara Memeranginya Oleh: Heru Cahyo Romadhon, S.Tr.Sos/ penyuluh sosial Dinas Sosial DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu + 71 = 81