Nilai-Nilai K3 Berikan Kontribusi Kemajuan Bangsa
Yogyakarta – Pembinaan Pelestarian dan Pendayagunaan Nilai-Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial merupakan suatu program/kegiatan yang memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan bangsa dan negara. Melalui program/kegiatan ini diharapkan mampu membentuk karangkter bangsa, khususnya generasi muda. Dengan tertanamnya semangat dan jiwa patrotik serta nasionalisme di kalangan generasi muda, diharapkan ke depan akan dapat mewujudkan cita-cita perjuangan kemerdekaan, yakni terwujudnya masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi DIY dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kabid. Pengembangan Sosial, Drs. Atmaji Widi Susilo pada acara Pembukaan Rapat Teknis Pembinaan Pelestarian dan Pendayagunaan Nilai-Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial, Sabtu (15/3). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Aula Kantor Taman Makam Pahlawan, Jl. Kusuma Negara, Yogyakarta ini dihadiri tidak kurang dari 60 orang tamu undangan, antara lain dari Korem 072 Yogyakarta, Bapeda DIY, Dinas Pendidikan DIY, Instansi Sosial Kab/Kota, Subdin Sejarah TNI AD, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala, Balai Pengkajian Pelestarian Sejarah Indonesia, Petugas/Pengelola TMP dan TMN se-DIY, PKRI dan beberapa orang perwakilan mahasiswa yang ada di Yogyakarta.
Dikatakan lebih lanjut oleh Kepala Dinas bahwa nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu mengandung unsur-unsur, antara lain : iman dan taqwa, cinta tanah air, serta rela berkorban. Dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan menjadikan seluruh aktivitas mempunyai nilai amal sholih. Nilai luhur cinta tanah air akan mengarahkan seluruh aktivitas dalam koridor nasionalisme yang tinggi, sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tetap terpelihara, dan tidak mudah diombang-ambingkan pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa. Sedangkan nilai rela berkorban akan menumbuhkan sikap patriotik, dimana kepentingan bangsa dan negara diletakkan di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
Sementara itu, Suci Kuswati, SH, Kasubdit Keluarga Pahlawan dan Perintis dari Direktorat K3S Depsos RI yang hadir sebagai nara narasumber, mengatakan bahwa nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial merupakan suatu jalinan yang kokoh untuk terpeliharannya persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga perlu dikembangkan di kalangan masyarakat luas, terlebih generasi muda yang merupakan penerus bangsa.
Dalam penjelasannya mengawali diskusi mengenai sinkronisasi program/kegiatan di bidang pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial tahun 2008, Prasetyo Budi Laksono, Msi, Kasi Kepahlawanan dan Kebangsaan Dinas sosial Provinsi DIY mengatakan bahwa dari 41 orang Pahlawan Nasional yang ditetapkan saat ini, 21 orang diantaranya dimakamkan di wilayah DIY, dengan perincian Bantul 7 orang, Kota 7 orang, Kulon Progo 1 orang, Sleman 1 orang, dan TMP Kusumanegara 5 orang Pahlawan Nasional. ”Ratek ini sangatlah penting dalam rangka mengawali kegiatan tahun 2008 ini, karena selain sebagai ajang silaturahmi, sekaligus untuk sinkronisasi program dan kegiatan yang terkait dengan upaya pemeliharaan dan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan sosial”, katanya lebih lanjut. Ditambahkan oleh Prasetya bahwa selama ini program/kegiatan di bidang pemeliharaan dan pengelolaan Taman Makam Pahlawan (TMN), Taman Makan Nasional (TMN), Monumen maupun Tetenger yang di wilayah DIY belum dapat dilaksanakan secara maksimal, mengingat dana yang tersedia baik APBD maupun APBN sangat terbatas. Untuk itu diharapkan kedepan ada perhatian baik dari Pemerintah Pusat (Depsos RI) maupun Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Sosial melalui Bidang Bina Program serta Bapeda Provinsi DIY.
(Sumber : Seksi Data-TI)
Tentang penulis
