SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

New Normal dan Hal-Hal yang Harus Kita Persiapkan

(Last Updated On: 22 June 2020)

Oleh. Heru Cahyo Romadhon, S.Tr.Sos

Penyuluh Sosial Dinas Sosial DIY


Akhir-akhir ini banyak orang berbicara mengenai tatanan hidup baru, atau bahasa kerennya adalah new normal ditengah pandemi covid-19. Lalu apa arti dan tujuan dari new normal itu? Definisi new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional. New normal ini bertujuan untuk menata kehidupan dan perilaku baru pada masa pandemi covid-19 ini. Transformasi ini akan terus berlangsung hingga vaksin untuk covid-19 ditemukan. Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan covid-19, Achmad Yuriyanto mengatakan bahwa kita tidak boleh menyerah, melainkan tetap jaga produktivitas dan aman dari covid-19, sehingga diperlukan tatanan hidup baru. (Sumber: siaran pers BNPB pada 28/5).

Pemerintah Indonesia telah menetapkan sebanyak 102 kabupaten/ kota yang masuk kategori zona hijau covid-19 atau merupakan daerah yang tidak memiliki kasus positif covid-19. Selain itu juga terdapat 136 kabupaten/ kota yang masuk dalam zona kuning, yaitu merupakan daerah dengan risiko penyebaran covid-19 nya rendah. Sementara itu pemerintah Indonesia juga mengategorikan daerah lain dengan zona oranye yang berarti memiliki risiko penyebaran covid-19 sedang, dan zona merah yang berarti memiliki risiko penyebaran covid-19 tinggi. Ketua gugus tugas percepatan penanganan covid-19, Doni mengatakan bahwa daerah-daerah yang masuk dalam zona hijau dan kuning dapat menyiapkan daerahnya menerapkan tatanan hidup baru/ new normal. Doni juga mengatakan bahwa kewenangan penetapan daerah untuk melakukan new normal menjadi kewenangan bupati/ walikota dengan tetap mempertimbangkan kesiapan dari daerahnya masing-masing dan tetap berkoordinasi dengan Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat didaerah. (Sumber: siaran pers BNPB pada Senin, 8/6).

Terlepas dari kebijakan pemerintah untuk menerapkan new normal, sebagai individu mau tidak mau kita harus bersiap untuk menjalani new normal, karena sampai sekarang seperti yang kita tahu bahwa vaksin covid-19 belum ditemukan. Ada beberapa hal yang harus kita persiapkan sebagai bekal dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam new normal atau tatanan hidup baru ini. Bekal ini akan melindungi kita dan keluarga dari paparan virus corona yang masih mengintai, saat harus pergi dan bekerja di kantor ataupun menjalani aktivitas lainnya di luar rumah. Untuk membantu meminimalisir risiko penularan Covid-19 dalam transportasi umum dan di kantor, berikut barang-barang yang baiknya kita persiapkan mulai dari sekarang:

  1. Masker

Setiap orang baik yang sehat ataupun sedang sakit, diwajibkan menggunakan masker. Masker yang dipakai harus menutupi hidung dan mulut, selain itu baiknya kita membawa lebih dari satu masker sebagai cadangan. Masyarakat umum dihimbau untuk tidak menggunakan masker bedah dan masker respirator N95, karena masker tersebut persediaanya terbatas dan dikhususkan untuk tenaga medis yang menangani pasien covid-19. WHO merekomendasikan penggunaan masker untuk siapa pun yang berada di tempat umum. Disamping itu untuk tetap melakukan physical distancing yaitu memberi jarak setidaknya 6 kaki (1,8 meter) dari orang lain, dan jangan lupa untuk selalu cuci tangan. Kita bisa membeli masker kain atau bahkan membuat masker kain sendiri dengan mengikuti tutorial yang bisa kita lihat di youtube.

  • Face shield

Penggunaan face shield memang belum terlalu familiar di Indonesia, sepertinya masyarakat kurang percaya diri dengan penggunaan benda ini. Tapi Face shield disebut memiliki manfaat yang tidak dimiliki oleh masker. Face shield melindungi tidak hanya hidung dan mulut, tetapi juga mata. Sebab, sejumlah studi menyebutkan bahwa jika tetesan mengenai mata, virus juga bisa menginfeksi tubuh seseorang. Selain itu, tidak seperti masker, penggunaan face shield juga cenderung lebih mudah sehingga meminimalisasi kemungkinan salah pakai dan menyentuh wajah kita. Berbeda dengan masker, di mana penggunanya masih bisa dengan mudah menyentuh wajahnya. Face shield bisa digunakan kembali setelah dicuci bersih. Cara mencucinya, cukup gunakan sabun dan air atau lap menggunakan disinfektan. Jika penggunaan face shield tidak disertai masker, ekspresi wajah dan gerak bibir pengguna juga masih bisa terlihat. Hal ini penting, terutama bagi tuna rungu atau mereka yang punya masalah pendengaran.

  • Hand sanitizer dan sabun cuci tangan

Hand sanitizer diperlukan jika kita tidak menemukan tempat untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun, seperti di dalam bus atau kereta. Belilah hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 70 persen karena produk dengan persentase alkohol di bawah itu tidak mampu membersihkan tangan dari virus dan bakteri secara efektif. Selain itu kita juga dapat membawa sabun cuci tangan yang telah kita kemas dalam wadah refill yang mudah dibawa. Sabun cuci tangan ini akan kita perlukan jika ditempat umum/ toilet sabun cuci tanganya telah habis.

  • Disinfektan atau tisu basah

Disinfektan dapat dipersiapkan dalam botol spray refill yang mudah kita bawa, fungsinya adalah untuk membersihkan barang-barang dan permukaan disekitar kita seperti meja, pegangan pintu, tas, toilet duduk, dll. Disinfektan adalah bahan kimia seperti lisol dan kreolin yang dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme seperti virus dan bakteri. Kita juga dapat membuat disinfektan alami dengan bahan-bahan seperti cuka putih, air, dan minyak essensial (kemangi, kayu manis, cengkih, kayu putih, dan jeruk nipis). Sedangkan tisu basah dengan kandungan alkohol juga dapat difungsikan sebagai disinfektan.

  • Perlengkapan ibadah pribadi

Mulai dari sekarang khususnya kaum muslim harus membiasakan membawa alat ibadah pribadi seperti sajadah dan mukena bagi perempuan muslim. Pada prinsipnya kita harus semaksimal mungkin menghindari pengguanaan barang-barang bersama ditempat umum seperti mall, masjid, kantor, dll. Akhir-akhir ini juga hampir semua masjid menggulung tikar/ karpetnya dan menyarankan masyarakat membawa alat ibadah masing-masing.

  • Perlengkapan makan minum pribadi

Membawa perlengkapan makan minum pribadi sama halnya dengan membawa alat ibadah pribadi, semaksimal mungkin menghindari penggunaan barang-barang secara bersama. Peralatan ini bisa berupa piring/ kotak bekal, sendok, garpu, dan tumbler. Penggunaan alat makan minum pribadi ini tidak hanya dapat kita gunakan dikantor, tapi juga di restoran/ warung makan. Kita dapat membeli makanan/ minuman untuk kita bawa pulang dengan alat makan kita pribadi. Selain untuk mencegah penularan covid-19, dengan membawa alat makan minum pribadi juga mendukung kampanye pengurangan sampah.

  • Uang elektronik

Uang baik kertas ataupun logam adalah salah satu benda yang sering berpindah-pindah tangan atau dipegang orang banyak. Hal tersebut memberi kemungkinan bahwa uang bisa menjadi tempat bersarangnya virus/ bakteri. Uang elektronik bisa menjadi alternatif metode pembayaran untuk mencegah penularan covid-19. Saat ini uang elektronik juga menjadi gaya hidup khususnya bagi anak muda.

  • Tas belanja kain

Tas belanja ini difungsikan sebagai wadah ketika kita membeli barang dari luar. Hal ini untuk mengurangi risiko penggunaan barang-barang yang rentan disentuh oleh orang banyak. Selain untuk mencegah penularan covid-19, dengan membawa tas belanja sendiri juga mendukung kampanye pengurangan sampah plastik.

Itulah beberapa barang yang dapat kita siapkan untuk kita bawa sehari-sehari baik ke kantor maupun aktivitas luar lainnya. Tujuanya tentu untuk mencegah penularan covid-19 dalam menjalani new normal. Selain membawa barang-barang diatas, usahakan sesampainya dirumah untuk segera mandi, dan merendam pakaian kita dan jangan lupa untuk tetap menerapkan PHBS, jaga jarak aman, jaga daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan sehat, vitamin, serta olahraga teratur. Khusus bagi masyarakat yang menggunakan jasa ojek online baiknya selalu membawa helm pribadi ya. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan YME, dan hidup bahagia dengan keluarga tercinta.

74840cookie-checkNew Normal dan Hal-Hal yang Harus Kita Persiapkan

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu 37 − 34 =