Hari Sukarelawan Internasional
Yogyakarta (4 Desember 2016) Hari Sukarelawan Internasional atau Volunteer Day International di peringati di Yogyakarta pada 4 Desember 2016 bertempat di Benteng Vredeburg Titik Nol Kilometer Yogyakarta dan di Museum Gunung Merapi. Dihadiri oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Menteri Sosial Ibu Khofifah Indar Parawansa, Perwakilan PBB untuk Indonesia, Dirjen Perlindungan Sosial, Staff khusus Kementerian Sosial, Kepala Dinas Sosial DIY , Kepala Dinas Sosial Jawa Barat, Instansi Sosial Kabupaten Kota di DIY, Ketua Nasional Forum Sosial Security GKR Mangkubumi, serta 33 Elemen Relawan.
Pada peringatan hari relawan internasional ini Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan pentingnya menyiapkan prosedur operasional standar (SOP) di titik kebencanaan dengan spesifikasinya.
Pada Kesempatan ini pula Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Relawan pertama di Indonesia oleh Menteri Sosial Ibu Khofifah Indar Parawansa. Penetapan ini berkaca dari cepatnya proses rehabilitasi, rekonstruksi, dan terapi psikososial pasca bencana saat peristiwa gempa bumi 2006 dan erupsi Gunung Merapi 2010. Penanganan bencana ini dinilai termasuk salah satu penanganan bencana tercepat di dunia. Pada peringatan ini kita diajak untuk membangun semangat kerelawanan dan kegotong royongan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial berterimakasih atas komitmen para relawan.
Diakhir Acara di Titik Nol ditandatangani pernyataan bersama Kementerian sosial dan mitranya dalam bidang kerelawanan. Inti pernyataan itu antara lain:
- Semangat Kerelawanan harus dirawat dan dikembangkan melalui kemitraan multipihak.
- Pemerintah melalui Kementerian Sosial mendorong Semangat kerelawanan sebagai wujud kemitraan bersama.
- Peringatan Kerelawanan adalah apresiasi atas upaya kerelawanan serta mendorong kerelawanan multipihak.
Pernyataan bersama untuk kepentingan pelayanan kepada masyarakat dan sebagai wujud apresiasi kepada Sukarelawan.(*)
Tentang penulis
