SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

BULAN BHAKTI KARANG TARUNA DIY KE-59, DINAS SOSIAL DIY GELAR GERBANGPRAJA DAN BHAKTI SOSIAL

(Last Updated On: 3 October 2019)
Peserta kegiatan
Kepala Dinas Sosial DIY saat membacakan Sambutan Gubernur DIY

Bulan bhakti karang Taruna DIY ke-59 telah berhasil dilaksanakan dengan sukses oleh Dinas Sosial DIY bekerjasama dengan Pemerintah Desa Gari, Wonosari, Gunungkidul, serta didukung oleh Dinas Sosial Kab. Gunungkidul. Pada peringatan BBKT ke-59 ini dilaksanakan di Lapangan Bumi Watu Obong, Desa Gari, Wonosari, Gunungkidul pada 25-27 September 2019. BBKT kali ini mengusung tema “Karang Taruna dan Wirausaha Sosial di Era Digital”, dengan rangkaian acara salah satunya adalah adanya kompetisi wirausaha sosial muda (Youth Sociopreneurship Challenge 2019). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun karang taruna yang ke-59 dan meningkatkan semangat generasi muda untuk berwirausaha mandiri/ mencipatakan lapangan kerja sendiri yang mampu memberikan dampak sosial yang baik bagi lingkungan sekitarnya, serta meningkatkan nilai-nilai kesetiakwanan sosial, kepedulian sosial, kebersamaan dan kegotong royongan bagi masyarakat pada umumnya.

Rangkaian acara diawali pada hari Rabu, 25 September 2019 dengan kegiatan Jathilan Manggolo Mudho. Kegiatan ini dimaksudkan bahwa generasi muda harus ikut berperan serta secara aktif dalam usaha pelestarian budaya asli jawa, yaitu salah satunya seni pertunjukan Jathilan. Kegiatan Jathilan dilanjutkan dengan Restorasi Sosial Gerbang Praja bagi karang taruna sekabupaten Gunungkidul, kegiatan ini dipilih karena sesuai dengan nawacita Jokowi-JK yaitu memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan dan mencipatakan ruang-ruang dialog antar warga. Restorasi Sosial gerbangpraja ini dibuka oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial DIY yaitu Bu Retno Basundari.  kegiatan gerbangpraja ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Kab. Gunungkidul, dan pejabat dilingkungan kecamatan Wonosari.

Puncak acara dari BBKT ke-59 ini adalah pada hari Kamis, 26 September 2019 diawali dengan upacara resmi yang dibuka oleh Kepala Dinas Sosial DIY yang mewakili Gubernur DIY. Dalam sambutan Gubernur DIY disampaikan bahwa “Di era global, jiwa enterpreneur pada geenerasi muda Karta hendaknya bisa mampu berkontribusi secara nyata dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam mendukung terwujudnya enterpreneur-enterpreneur generasi muda karta dan menumbuhkan budaya usaha positif. BBKT yang diselenggarakan ini memiliki arti yang sangat penting dan strategis untuk menumbuhkan wirausahawan sosial muda yang profesional”. Kegiatan Pembukaan BBKT ke-59 ini dihadiri oleh Kementerian Sosial RI, Forkompimda DIY, Wakil Bupati Gunungkidul, DPRD dari Kab. Gunungkidul, Forkompinda Kabupaten Gunungkidul, SKPD pembina teknis karang taruna, perwakilan karang taruna se DIY, tokoh masyarakat dan warga masyarakat desa desa Gari, Wonosari, Gunungkidul.

Wakil bupati gunungkidul DR. Dr. Immawan Wahyudi, MH saat memberikan sambutan.

Karang taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial (permensos 77/HUK/2010). Karang taruna memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi pemuda.

Karang Taruna lahir pada tanggal 26 September 1960 di Kampung Melayu Jakarta, melalui proses Experimental Project Karang Taruna, kerjasama masyarakat Kampung Melayu/ Yayasan Perawatan Anak Yatim (YPAY) dengan Jawatan Pekerjaan Sosial/Departemen Sosial /Kementerian Sosial. Pembentukan Karang Taruna dilatar belakangi oleh banyaknya anak-anak yang menyandang masalah sosial antara lain seperti anak yatim, putus sekolah, mencari nafkah membantu orang tua dan permasalahan sosial lainnya. Masalah tersebut tidak terlepas dari kemiskinan yang dialami sebagian masyarakat kala itu.

Sejarah panjang kiprah karang taruna dalam mewujudkan generasi muda yang kuat dan tangguh di mulai sejak tahun 1960 oleh seorang pemuda yang bernama ghazali. Ghazali muda pada waktu itu melihat berbagai permasalahan sosial di lingkungannya yang memerlukan penanganan dari lingkungan sekitarnya. Peran pemuda dengan kiprahnya dalam menangani berbagai permasalahan sosial menjadi sebuah inspirasi bagi pemerintah untuk untuk mengembangkannya di seluruh wilayah Indonesia dalam wadah Karang taruna.

Pada saat pembukaan resmi, secara simbolis sebanyak empat karangtaruna yang memiliki prestasi dalam bidang wirausaha sosial mendaptakan penghargaan dan uang pembinaan, masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,00. Selain itu juga secara simbolis diberikannya bantuan sembako bagi keluarga penerima manfaat dan bantuan bedah rumah rutilahu bagi  keluarga penerima manfaat Desa Gari.  Empat karang taruna yang mendapatkan penghargaan adalah sebagai berikut:

  1. Karang Taruna Mekar Pandega Desa Gari, Wonosari, Gunungkidul, Dengan Program Pasar Ekologi.
  2. Karang Taruna Desa Candirejo, Gunungkidul, Dengan Program Samuka Farm
  3. Karang Taruna Kelurahan Patehan Kota Yogyakarta, Dengan Program Nasi Bekal Buah Naga
  4. Karang Taruna Jayakusuma Desa Singosaren, Dengan Program Sekolah Sampah

Setelah selesai pembukaan dilanjutkan dengan sarasehan dengan tema Karang Taruna dan Wirausaha Sosial di Era Digital dengan menghadirkan narasumber yaitu;

  1. Pembicara 1: Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI, Pepen Nazaruddin (Pembina Fungsional Karang Taruna ditingkat pusat), dengan materi “Arah Dan Kebijakan Kementerian Sosial Dalam Pemberdayaan Sosial Karang Taruna Melalui Social Enterpreneurship”
  2. Pembicara 2: Wakil Bupati Gunungkidul, DR. Drs. Immawan Wahyudi, MH dengan materi “Membangun Generasi Muda Karang Taruna Yang Modern Dan Memiliki Kepedulian Sosial”.
  3. Pembicara 3, Andhika Agradaya, praktisi social enterpreneurship dengan materi “Kiat Sukses Sebagai Social Enterpreneurship”

Disamping saresehan juga dilakukan beberapa rangkaian kegiatan bulan bhakti karang taruna tahun 2019 antara lain:

  1. Rehab rumah tidak layak huni sejumlah 5 rumah
  2. Pemberian paket sembako untuk 300 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
  3. Perlombaan permainan tradisional oleh anak-anak dan orang tua.
  4. Senam Massal Dan Penampilan Band-Band Lokal
  5. Penampilan Teater Waton Gayeng, Rogo Bayu Klenthing Singo Barong, Gumbolo Geni Gedroex
  6. Bedah Buku “Menjadi Pemimpin Efektif”
  7. Ditutup Dengan Campursari Pendapa Cah Gari

Melalui Bulan Bhakti Karang Taruna Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2019, diharapkan dapat tumbuh kewirausahaan sosial yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, akan tetapi juga kesejahteraan masyarakat. Masalah ekonomi juga diharapkan dapat teratasi sedikit demi sedikit. Tujuan jangkan panjang dari menumbuhkan kewirausahaan sosial ini adalah untuk membantu masyarakat menjadi lebih mandiri dalam hal ekonomu, dan tidak selalu menggantungkan pada kebijakan pemerintah.

Penulis : Heru Cahyo Romadhon, S.Tr.Sos

Bidang Pemberdayaan Sosial

64320cookie-checkBULAN BHAKTI KARANG TARUNA DIY KE-59, DINAS SOSIAL DIY GELAR GERBANGPRAJA DAN BHAKTI SOSIAL

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu 38 − = 36