SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

PERCAYA BERITA HOAX SEPUTAR PANDEMI COVID-19? KUNO

(Last Updated On: 24 April 2020)

Yogyakarta (23/04/2020). Buku saku Desa Tangguh Covid-19 diterima Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi dari Satgas COVID-19 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Buku ini dibuat agar setiap keluarga bisa mendapatkan informasi yang terpercaya ditengah maraknya berbagai pemberiataan dan kesimpangsiuran informasi yang ada di media massa maupun media sosial. Setiap keluarga diharapkan dapat memperoleh informasi yang memedai agar mampu menjaga diri dan keluarga dari penularan COVID-19, mendukung dan menjaga anggota keluarga dan tetangga yang sedang melakukan karantina mandiri, menghilangkan stigma dan diskriminasi bagi pasien, petugas maupun warga yang terdampak COVID-19.

Satgas COVID-19 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta hadir di Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta. Bertempat di ruang Kepala Dinas Sosial daerah Istimewa Yogyakarta, satgas diterima Kepala Dinas. Setumpuk buku menjadi barang menarik yang dibawa oleh satgas yang hadir pagi ini. Buku saku ukuran 13 x 18 cm bertulskan “Buku Saku Desa Tangguh COVID-19”, menjadi bahan informasi yang baik dan benar tentang berbagai hal berkaitan dengan pandemi covid-19.

Satgas COVID-19 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bermaksud memberikan buku tersebut kepada Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta untuk selanjutnya diteruskan kepada masyarakat melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM) sebagai binaan dan mitra Dinas Sosial.

Untung Sukaryadi menerima dengan baik penyerahan buku saku tersebut. Dalam diskusi singkat sebelum penyerahan buku Untung Sukaryadi menyatakan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Satgas COVID-19 UGM Yogyakarta berkaitan dengan upaya penanganan pandemi covid-19. “Kami memiliki Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat yang bisa digerakkan untuk membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pandemi ini”, demikian dikatakan Untung.

Satgas menyampaikan bahwa Rumah Sakit Pendidikan UGM Yogyakarta, telah berhasil menyembuhkan 3 orang yang terinfeksi virus corona. Tetapi upaya ini menjadi satu keberhasilan yang kurang menyenangkan karena mereka yang telah sembuh ditolak untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat. Ketakutan dan kekhawatiran menjadi sebab utama mereka untuk menerima kembali pasien yang telah sembuh. Solusi yang dilakukan untuk pasien yang sembuh tersebut adalah menampung di Asrama Haji Yogyakarta.Menurut satgas, tindakan masyarakat ini sangat disayangkan.

Satgas selanjutnya menyampaikan bahwa masyarakat yang masih memiliki perilaku seperti itu karena kurang memiliki pengetahuan yang benar secukupnya tentang pandemi covid-19. “UGM siap untuk memberikan materi-materi yang bermanfaat bagi masyarakat”, demikian dikatakan salah satu dari anggota satgas.

Buku setebal 30 lembar ini pada bagian awal berisi pengertian covid-19, cara penularan, tanda dan gejala, cara pencegahan, mereka yang laing rentan, yang seharusnya dilakukan setelah bepergian, cuci tangan dan lockdown. Di bagian selanjutnya dipahamkan tentang OTG, ODP, PDP sampai dengan berbagai tuntunan praktis seputas covid-19.

Untung Sukaryadi, menanggapi dengan serius kehadiran Satgas. Buku ini dianggap sebagai energi positif untuk memberikan pemahaman masyarakat tentang pandemi covid-19. Saatnya kita tunjukkan semangat kesetiakawanan sosial, sithik edhing dengan sesama. Hal ini sejalan dengan tulisan yang bagus dalam buku saku halaman 17 : Jika ada tetangga yang merupakan OTG, ODP ataupun PDP jangan diskriminasi mereka. Mereka yang berusaha mengisolasi diri si rumah sedang melindungi warga sekitar agar tidak tertular. Mereka kemungkinan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tidak keluar rumah, sehingga kita harus bergotong royong membantu mereka melalui isolasi mereka (14 hari). Bantuan dapat berupa dukungan moral (seperti seperti menanyakan kabar melalui Whatsapp) hingga memberikan sembako / kebutuhan sehari-hari lainnya.

Satgas juga menyampaikan keprihatinan mereka terhadap penolakan tenaga medis. Satgas menuliskan bahwa saat ini, para tenaga kesehatan sedang bwerjuang di garda terdepan melawan wabah Covid-19. Dipuja sebagai pahlawan, mereka menyelamatkan nyawa, dengan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri. Sayangnya, tidak semua pahlawan disambut dengan tangan terbuka di rumah dan komunitas mereka sendiri, bahkan ketika mereka berpulang selamanya.

Pertemuan yang berlangsung selama hampir 1 jam ini diakhiri dengan, diserahkan secara simbolis buku saku kepada Kepala Dinas Sosial DIY.

Buku yang diserahkan oleh Satgas Covid-19 UGM Yogyakarta ini sangat baik. Memberikan informasi dan himbauan yang benar kepada seluruh masyarakat. Jadi, ketika kita masih………………. PERCAYA BERITA HOAX SEPUTAR PANDEMI COVID-19, bahkan yang menyesatkan serta bersifat provokatif, maka kita termasuk kelompok yang masih KUNO. (wb).

Ditulus oleh : wibowo budhi, Kasi Penyuluhan Sosial.

73400cookie-checkPERCAYA BERITA HOAX SEPUTAR PANDEMI COVID-19? KUNO

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu 22 − 18 =