KIRAB BUDAYA DALAM RANGKA HKSN 2019
Tanggal 22 Desember 2019 ini merupakan hari yang sangat istimewa khususnya bagi seluruh jajaran Dinas Sosial DIY dan masyarakat Desa Plumbon Banguntapan Bantul. Istimewa karena hampir seluruh jajaran pegawai Dinas Sosial DIY beserta UPTD dan masyarakat Plumbon tumpah ruah turun ke jalan raya Plumbon untuk mengikuti Kirab Budaya. Kirab Budaya ini merupakan rangkaian acara dari Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2019 sekaligus Gelar Budaya warga desa Plumbon. Lebih istimewa lagi pelaksanaan Kirab Budaya bertepatan dengan Hari Ibu, untuk itu secara simbolis peserta kirab dilepas oleh Para Ibu.
Peserta kirab paling depan adalah pasukan berkuda, diikuti bergada kecil kemudian diikuti peserta kirab yang lain. Peserta Kirab Budaya ini terdiri dari Bidang dan UPT Dinas Sosia serta Kelompok Tani, kelompok Kesenian, Organisasi masyarakat, Pengurus RT, dan kelompok-kelompok lain yang ada di wilayah Desa Plumbon. Masing- masing kelompok menggunakan busana sesuai ciri khas masing-masing. Tak kalah meriahnya dengan busana, mereka menari, bernyanyi dan menerikkan yel-yel yang menambah semarak dan penuh kegembiraan. Masyarakat sekitar dan para pengendara yang lewatpun begitu antusias untuk menyaksikan kirab ini dan tidak sedikit dari mereka yang mengabadikannya dengan mengambil gambar atau video.
Hadir pula dalam acara tersebut 3 pemuka agama dari Islam, Hindu, dan Katolik yang ikut mendoakan kelancaran acara sekaligus menjadi simbol kebersamaan antar umat beragama. Dalam sambutannya ketua panitia Gelar Budaya mengatakan “Hari ini kita harus bergembira” lebih lanjut Ia mengajak semua yang terlibat dalam kirab membangun suasana kebersamaan dan kegembiraan serta menjaga nilai-nilai budaya yang telah ada.
Masih dalam rangkaian peringatan HKSN Kepala Dinas Sosial DIY, Drs. Untung Sukaryadi, MM, mengatakan bahwa sesuai tema Nasional: “Kesetiakawanan Sosial Menembus Batas” , Peringatan HKSN dan Gelar Budaya yang dilakukan Dinas Sosial DIY bersama masyarakat Plumbon dari berbagai elemen telah menunjukkan bahwa kesetiakawanan sosial tidak dapat dibatasi, kebersamaan dalam bingkai budaya harus terus dijaga dan dilestarikan. (ntg)
Tentang penulis
