SEMUA BENTUK PELAYANAN DI DINAS SOSIAL DIY TIDAK DIPUNGUT BIAYA-MEMBANTU MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI

TINGKATKAN KUALITAS KERJA DENGAN INTERNALISASI BUDAYA SATRIYA

(Last Updated On: 19 August 2019)

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan RI sekaligus menyongsong Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) pada Desember mendatang Dinas Sosial (Dinsos) DIY Internalisasi Budaya Satriya di halaman Kantor Dinas Sosial DIY, Kamis (15/8).

Kegiatan ini diawali dengan senam sehat, pelepasan balon sebagai simbol perubahan budaya negatif dalam bekerja dan outbound dengan jumlah permainan edukatif yang menekankan pada pemahaman Budaya Satria di kalangan pegawai.

Sekretaris Dinas Sosial DIY, Endang Iriyanti, menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh sekitar 160 peserta yang terdiri dari karyawan Dinsos DIY dan 6 Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) dibawah Dinas Sosial DIY. “Biasanya lomba, tapi kali ini kami sepakati acara seperti ini [internalisasi Budaya Satriya],” ujar dia.

Budaya Satriya kata dia merupakan filosofi kerja Pemda DIY yang menjadi pegangan bagi setiap Aparatur Sipil Negara (ASN). Kata Satriya merupakan akronim dari Selaras, akal budi, teladan rela melayani, inovasi yakin percaya diri dan ahli profesional.

Dia mengungkapkan kegiatan ini baru awal mula peringatan HKSN 2019. Kegiatan lebih banyak akan digelar sekitar November dan Desember. “Puncaknya nanti pada 20 Desember perayaan HKSN Nasional di Kalimantan Selatan”, kata dia.

Dalam kegiatan ini, Dinsos DIY bekerja sama dengan Biro Organisasi Setda DIY sebagai pelaksana outbound. Kabag Reformasi Birokrasi Biro Organisasi Setda DIY, Faisal Muslim, mengatakan output dikaitkan pada Budaya Satriya, agar semakin tertanam pada ASN.

Dia menjelaskan dalam outbound, peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan memainkan beberapa permainan. Permainan pertama adalah dinamika kelompok. Peserta diminta untuk mencari nilai-nilai Satriya yang telah di taruh di beberapa titik.

Mereka bertugas mengumpulkan nilai-nilai ini sebanyak mungkin dalam waktu yang terbatas. “Permainan lainnya diantaranya perang naga, transfer air, menara korek api dan piring keseimbangan”, kata dia.

Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi, mengatakan outbound dipilih sebagai media internalisasi yang sfisien. “Disitu ada muatan sedukasinya, muatan konsolidasinya, muatan kreasinya dan sebagainya”, ungkapnya.

Dia berharap dengan kegiatan ini dapat memunculkan perubahan menuju perbaikan. “Baik dalam bekerja maupun perilaku hidup. ASN kan manusia, bukan robot. Maka bekerja dan perilaku hidup perlu diseimbangkan dengan kerja sosial dan kerja spiritual”, kata dia. (Adv).

Catatan :
Tulisan ini pernah dimuat di Harian Jogja, Jum’at Pon, 16 Agustus 2019 dan ditulis kembali oleh budhi wibowo Kasi Penyuluhan Sosial Dinsos DIY.

59820cookie-checkTINGKATKAN KUALITAS KERJA DENGAN INTERNALISASI BUDAYA SATRIYA

Tentang penulis

Pekerja Sosial di BRSPA DIY merangkap admin website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jawab dulu − 3 = 1